Tuduh Amerika dan Pasukan Koalisinya Serang Baghdad, Irak: Kami Punya Hak untuk Ambil Sikap Tegas

- 5 Januari 2024, 11:49 WIB
ILUSTRASI - Irak menuduh Amerika beserta pasukan koalisi internasional menyerang Baghdad yang menewaskan beberapa orang.
ILUSTRASI - Irak menuduh Amerika beserta pasukan koalisi internasional menyerang Baghdad yang menewaskan beberapa orang. /Pixabay/TayebMEZAHDIA.

PR DEPOK – Pemerintah Irak menuduh pasukan koalisi internasional pimpinan Amerika melakukan serangan drone yang menargetkan kelompok paramiliter yang bersekutu dengan Iran di ibu kota, Bagdad, yang menewaskan dan melukai beberapa orang.

Serangan tersebut menargetkan Pasukan Mobilisasi Populer (PMF), yang juga dikenal sebagai Hashd al-Shaabi. Haji Mushtaq Talib al-Saidi (Abu Taqwa), seorang komandan senior PMF, termasuk di antara mereka yang tewas.

Jumlah total korban belum diketahui secara pasti, namun Reuters melaporkan bahwa empat anggota PMF tewas dan enam lainnya luka-luka.

“Angkatan bersenjata Irak menganggap pasukan koalisi internasional bertanggung jawab atas serangan ini,” kata kantor Perdana Menteri Mohammed Shia al-Sudani dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Al Jazeera.

Baca Juga: Surat Undangan Sudah Dibagikan untuk 3 Bansos Januari 2024, Cek Bansos dan Penerimanya di Sini

Kementerian luar negeri Irak juga mengutuk serangan tersebut dan menyebutnya sebagai agresi terhadap fasilitas keamanan Irak.

“Irak mempunyai hak untuk mengambil sikap tegas dan mengambil semua tindakan yang menghalangi siapa pun yang mencoba merusak tanah dan pasukan keamanannya,” katanya dalam sebuah pernyataan.

TV Al-Nujaba Irak, yang dianggap dekat dengan PMF, menerbitkan rekaman yang menunjukkan dampak serangan terhadap markas besar kelompok tersebut.

Baca Juga: 11 Rumah Makan Terkenal di Sumedang yang Rasanya Sangat Legendaris, Cek Alamatnya di Sini

Meningkatnya Ketegangan di Wilayah Timur Tengah

Serangan itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan regional sejak pecahnya perang antara sekutu AS, Israel, dan Hamas, yang dipicu oleh serangan kelompok bersenjata Palestina pada 7 Oktober di Israel selatan.

Belum ada komentar langsung dari para pejabat AS, yang pasukannya di Irak dan negara tetangga Suriah telah menghadapi peningkatan serangan sejak dimulainya perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung.

Sejak pecahnya perang Israel-Hamas, sekelompok organisasi bersenjata yang didukung Iran telah melakukan lebih dari 100 serangan terhadap pangkalan yang menampung pasukan AS di Irak dan Suriah.

Baca Juga: Konflik Dikhawatirkan Meluas, Israel Ungkap Tahap Baru Perang di Gaza

Kelompok tersebut mengatakan bahwa serangan itu merupakan pembalasan atas dukungan Washington terhadap Israel dalam perang melawan Hamas yang telah menewaskan lebih dari 22.000 orang di Gaza, dan bahwa serangan tersebut bertujuan untuk mendorong pasukan AS keluar dari Irak.

Bulan lalu, AS melakukan serangan udara balasan di Irak setelah serangan drone oleh pejuang yang bersekutu dengan Iran menyebabkan tiga orang terluka, termasuk satu anggota militer AS dalam kondisi kritis.

Serangan itu juga terjadi dua hari setelah terbunuhnya Saleh al-Arouri, wakil pemimpin Hamas, dalam serangan di Beirut, yang meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi dan destabilisasi lebih lanjut di wilayah tersebut.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x