Diduga Menahan 8 Juta Muslim Uighur di Kamp Konsentrasi, Tiongkok Bantah dan Ajukan Gugatan Balik

- 21 September 2020, 09:05 WIB
DUA wanita Uighur melihat pagar keamanan yang menutupi Grand Baazar di Urumqi, Xinjiang dan dijaga ketat oleh petugas keamanan Tiongkok.*
DUA wanita Uighur melihat pagar keamanan yang menutupi Grand Baazar di Urumqi, Xinjiang dan dijaga ketat oleh petugas keamanan Tiongkok.* /AFP/Peter PARKS

Baca Juga: BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Angin Kencang dan Petir Berpotensi Landa Sejumlah Wilayah Jabar

“Pejabat Tiongkok sering menyiksa saya, sehingga saya lebih baik mati, atau memohon kematian saya sebagai gantinya,” tutur Mihrigul dalam keterangan pada politisi Amerika Serikat.

Tak hanya Mihrigul, pernyataan serupa juga disampaikan oleh mantan penghuni kamp lainnya, yakni Kayrat Samarkand.

Ia mengungkap bahwa saat di kamp dia mengenakan baju besi lapis baja yang terbuat dari logam untuk menyiksanya.

“Mereka dulu memaksa saya untuk memakainya (baju besi lapis baja). Tentara Tiongkok menamakannya sebagai setelan logam. Tangan dan kaki saya berhenti bekerja setelah memakai setelah seberat 50 kilogram ini,” ujar Kayrat.

Kayrat juga mengatakan ia mengalami sakit yang parah di punggungnya akibat menggunakan setelah besi tersebut.

Baca Juga: Gelar Operasi Yustisi Selama PSBB Total, Terkumpul 238 Juta dari Para Pelanggar Protokol Kesehatan

Terkait pengakuan dari dua orang yang mengaku mantan penghuni kamp di Xinjiang ini, pemimpin Tiongkok membantahnya.

Mereka menyebut bahwa kamp penahanan yang mereka buat adalah sebagai pusat pelatihan kejujuran.

Menurut laporan pemerintah Tiongkok, 415.000 muslim Uighur dipenjara di Xinjiang Selatan sejak tahun 2014 hingga 2019. Banyak dari Muslim Uighur ini yang dipenjara lebih dari satu kali.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Pledge Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x