Netanyahu Tak Setujui Syarat Hamas Soal Pembebasan Sandera, Tekanan Semakin Besar

- 22 Januari 2024, 13:19 WIB
Perdana Menteri Israel Penjajah, Benjamin Netanyahu saat menghadiri rapat kabinet mingguan di kantor Perdana Menteri di Yerusalem, 10 Desember 2023.
Perdana Menteri Israel Penjajah, Benjamin Netanyahu saat menghadiri rapat kabinet mingguan di kantor Perdana Menteri di Yerusalem, 10 Desember 2023. / REUTERS/Ronen Zvulun/

“Kami membutuhkan pemerintah untuk segera memperbaiki masalah yang mereka timbulkan dan segera memulangkan para sandera ini,” kata Jon Polin, ayah dari Hersh Goldberg-Polin.

Netanyahu juga mengambil sikap yang lebih tegas terhadap isu kenegaraan Palestina dibandingkan sebelumnya.

“Saya tidak akan berkompromi mengenai kendali penuh keamanan Israel atas seluruh wilayah sebelah barat Sungai Yordan,” katanya.

Presiden AS Joe Biden mengatakan dia berbicara dengan Netanyahu tentang kemungkinan solusi untuk pembentukan negara Palestina yang merdeka, dan menyarankan satu jalan yang bisa melibatkan pemerintahan non-militer.

Baca Juga: Beberapa Sentilan Ketiga Cawapres Saat Debat hingga Tingkah Gibran yang Jadi Sorotan Publik

Netanyahu muncul untuk menentang pernyataan Biden tentang negara Palestina setelah perang melawan Hamas di Gaza berakhir, karena kedua pemimpin tersebut tidak sepakat mengenai Palestina yang memiliki negara, sebuah solusi yang dianjurkan Biden untuk mencapai perdamaian jangka panjang.

Dalam pernyataannya pada hari Minggu, Netanyahu mengulangi bahwa dia akan menuntut kontrol keamanan penuh Israel atas seluruh wilayah barat Yordania.

Netanyahu mengatakan dia dengan tegas menentang tekanan internasional dan internal untuk mengubah posisi ini dan akan terus melakukannya.

“Desakan saya adalah hal yang selama bertahun-tahun menghalangi pembentukan negara Palestina yang akan menimbulkan bahaya nyata bagi Israel,” katanya.***

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x