Para pemeluk kepercayaan yang dinyatakan ilegal oleh pemerintah Rusia tersebut dianut para profesional dari seluruh penjuru negeri beruang merah itu serta para peziarah dari luar negeri.
Sebelumnya, pada tahun 2002 dalam sebuah wawancara The Guardian Vissarion mengatakan bahwa dirinya bukan Tuhan, dirinya mengklaim bahwa dirinya merupakan kalam Tuhan yang hidup.
"Saya bukan Tuhan. Dan adalah kesalahan untuk melihat Yesus sebagai Tuhan. Tapi aku adalah firman Tuhan yang hidup, sang ayah. Segala sesuatu yang Tuhan ingin katakan, dia katakan melalui saya," kata Vissarion.
Baca Juga: Temuan Kasus Prostitusi Berkedok Usaha Panti Pijat di Jakarta Utara, Tarik Pelanggan Melalui Chat
Media Rusia melaporkan bahwa dalam ideologi asli kultus tersebut, Vissarion mengklaim Yesus sedang mengawasi orang-orang dari orbit dekat Bumi, dan Maria Bunda Isa 'menjalankan Rusia', tetapi kemudian dia menyatakan dirinya sebagai Yesus.
Komunitasnya tersebut dilaporkan mencampurkan pilihan ritus yang diambil dari Kristen Ortodoks dengan dekrit lingkungan dan serangkaian aturan lainnya.
Selain itu Veganisme ditegakkan dan pertukaran moneter dilarang di dalam komune.
Baca Juga: Diduga Sterilisasi Wanita Muslim Uighur, Tiongkok Akui Alami Penurunan Angka Kelahiran di Xinjiang
Lebih lanjut para pengikut mengenakan pakaian yang ketat dan menghitung tahun mulai dari 1961, tahun kelahiran Vissarion, sedangkan Natal telah diganti dengan hari raya pada 14 Januari, hari ulang tahunnya.
Hingga saat ini, tidak jelas apa yang akan terjadi dengan para pengikutnya sekarang setelah pemimpin mereka ditangkap.