Hanya ketika mereka mendobrak pintu kamarnya, alih-alih menjadi korban yang terikat dan tidak berdaya, mereka malah menemukan seorang turis yang mabuk dan sedang berpesta dengan calon penculiknya.
“Pria itu mengobrol melalui iMessage dan FaceTime dengan kerabatnya di Inggris,” kata Letnan Kolonel Polisi Sorasak Saengcha kepada wartawan, seperti dikutip dari Oddity Central.
“Dia mengirim foto dirinya sedang diserang, dan setelah terluka, dia mengambil foto dirinya yang terlihat seperti baru saja dipukuli. Teman-temannya akan memukulnya dan memberinya memar di wajahnya, lalu dia melakukan video call dengan keluarganya di FaceTime.
“Dia meminta ketiga temannya untuk bertindak seolah-olah mereka adalah penculik yang menyanderanya. Dia menyuruh mereka memakai topeng di video dan bertindak seperti gangster.
“Ketika keluarganya tidak mau menngiriminya uang lagi, dia memalsukan penculikan. Keluarganya khawatir dan mereka menghubungi polisi di Inggris dan Interpol diberitahu. Interpol menghubungi polisi Thailand dan kami melacak pria tersebut. Tapi ketika kami tiba mereka sedang mengadakan pesta,” bebernya.
Ketika polisi menemukan Day, dia dilaporkan tengah terlibat dalam pesta narkoba selama dua hari bersama tiga orang asing lainnya. Semuanya atas tuduhan kepemilikan senjata api dan amunisi tanpa izin, kepemilikan obat-obatan kategori satu, dan visa yang sudah habis masa berlakunya. Kemungkinan besar mereka akan dideportasi.***