Suasana Debat Pertama Pilpres 2020 Kacau, Donald Trump dan Joe Biden Saling Lempar Hujatan

- 30 September 2020, 11:50 WIB
Foto kolase Joe Biden (kiri) dan  Donald Trump (kanan).*
Foto kolase Joe Biden (kiri) dan Donald Trump (kanan).* /

PR DEPOK - Serangkaian tahapan menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) 2020 hingga kini masih berlangsung, dan kali ini sudah memasuki masa debat pertama calon presiden (Capres) AS.

Berdasarkan kabar yang dihimpun, debat pertama Capres AS ini telah dilakukan di Mahkamah Agung, pada Selasa 29 September 2020. 

Acara itu merupakan kali pertama Capres Partai Republik Donald Trump dan Capres Partai Demokrat Joe Biden saling berdebat terkait masalah-masalah yang terjadi di negeri Paman Sam saat ini.

Baca Juga: WhatsApp Segera Rilis Fitur Expairing Media, Bisa Hapus Foto, Video, dan GIF Secara Otomatis

Apalagi dengan adanya permasalahan pandemi Covid-19 yang sudah menewaskan banyak korban di AS membuat suasana debat semakin sengit.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters, Chris Wallace selaku moderator debat memilih untuk tak mengontrol jalannya debat, dan membiarkan kedua kandidat terus mengeluarkan argumennya masing-masing.

Namun saat proses debat berlangsung, keduanya malah saling melayangkan hujatan hingga suasana menjadi kacau.

Diketahui, Donald Trump terus menerus melakukan interupsi hingga membuat Joe Biden kesal.

Baca Juga: Pergi ke Toilet di Tengah Laga Lawan Chelsea, Eric Dier: Sudah Tidak Kuat karena 'Panggilan Alam'

"Anda bisa diam tidak, bung?," kata Joe Biden dalam acara debat tersebut.

Bukannya diam, Donald Trump justru semakin menjadi.

"Hey, tak ada kelebihan dalam diri anda, Joe," ucap Donald Trump menimpali perkataan Joe Biden.

Berulang kali Donald Trump menginterupsi jalan debat membuat Joe Biden berang.

Beberapa kali Joe Biden menyebut Donald Trump dengan sebutan 'badut', 'rasis', 'pesuruh Putin' yang mengarah pada Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca Juga: Agar Tak Pengaruhi Cashflow RS, Luhut Minta BPJS Percepat Pembayaran Klaim Perawatan Pasien Covid-19

Tak selesai sampai di situ, Joe Biden melontarkan kejengkelan lainnya pada Donald Trump.

"Anda adalah presiden terburuk yang pernah memimpin Amerika Serikat!," ujar Joe Biden pada lawan politiknya.

Melihat suasana debat yang semakin berantakan, Wallace mendesak Donald Trump untuk tidak terus menerus melakukan interupsi.

"Saya pikir Amerika akan lebih baik jika keduanya berbicara dengan sedikit interupsi, saya meminta anda (Donald Trump) untuk berhenti melalukan interupsi pak," kata Wallace.

Baca Juga: Hilang Selama 2 Tahun, Wanita 46 Tahun Ditemukan Mengambang di Laut Mengaku Jadi Korban Kekerasan

Mendengar instruksi yang dikatakan Wallace, Donald Trump menjawab dengan mengatakan, "Ya, tapi dia (Joe Biden) juga!."

Namun, Wallace kembali membalas jawaban Donal Trump.

"Sebetulnya, Anda lebih banyak melakukan interupsi pak," ucap Wallace.

Donald Trump kembali menjawab, "Tapi dia (Joe Biden) juga banyak bicara!."

Untuk diketahui, selama proses debat pertama itu, kedua Capres tersebut berdebat dengan sengit.

Baca Juga: Sempat Jadi Misteri karena Tak Diturunkan dalam Laga, Thiago Alcantara Umumkan Terpapar Covid-19

Salah satu masalah yang diperdebatkan adalah terkait pandemi Covid-19.

Joe Biden mempertanyakan kepemimpinan Donald Trump saat pandemi terjadi. Pasalnya, sebanyak 200.000 orang tewas di AS akibat pandemi Covid-19.

Ia menilai Donald Trump telah gagal menanggulangi masalah tersebut dan malah mengutamakan urusan ekonomi, bukannya pandemi.

Mendengar pernyataan tersebut, Donald Trump tidak berdiam diri. Dia menimpali pernyataan Joe Biden dengan tegas.

Baca Juga: Bertengkar dengan Rekannya, Guru TK Tega Racuni Muridnya dengan Bubur yang Bercampur Zat Berbahaya

"Kami telah melakukan hal yang terbaik dalam masalah pandemi ini! Saya bisa jamin Joe, anda tidak akan bisa melakukan apa yang kami lakukan, karena anda tak memiliki kemampuan tersebut dalam diri anda," ucap Donald Trump pada Joe Biden.

Donald Trump mengaku akan menolak memberikan kepemimpinannya secara damai pada Biden, jika dia kalah dalam pemilihan presiden saat ini.

Bahkan Donald Trump mengatakan bahwa jika dia kalah, itu berarti data-data pemilihan sudah dimanipulasi.

Padahal para ahli mengatakan penipuan dalam pemilihan di wilayah berpenduduk 328,2 juta orang itu sangat jarang terjadi.

Baca Juga: Transmisi Covid-19 Dinilai Masih Tinggi, PSBB Pra-AKB Kabupaten Bogor Berlanjut Hingga Akhir Oktober

Mendengar hal tersebut, Joe Biden mengajak dan meyakinkan warga AS untuk memilih dirinya agar Donald Trump cepat pergi dari kursi kepemimpinannya.

"Jika kami mendapatkan suara, semuanya akan berakhir. Dia (Trump) akan pergi," kata Biden.

Diketahui, hingga kini berdasarkan data perolehan yang ditampilkan Reuters, Joe Biden memimpin perolehan suara sebanyak 51 persen.

Sedangkan perolehan suara yang didapatkan Donald Trump sebanyak 42 persen.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah