PR DEPOK - Pada umumnya negara Asia Tenggara memiliki ratusan hingga ribuan hektar sawah untuk memproduksi padi dan menjadikan makanan pokok berupa nasi seperti di Indonesia, Vietnam, dan Kamboja.
Di setiap wilayah pesawahan, tentunya kita akan menjumpai boneka orang-orangan sawah atau yang lebih dikenal oleh masyarakat sunda sebagai bebegig pada ladang tersebut.
Adapun tujuannya untuk mengusir dan menakut-nakuti hama maupun burung yang kerap merusak dan memakan hasil padi yang sudah ditanam oleh para petani.
Baca Juga: Bertindak Seperti Hendak Berangkat Kerja, Pria Ini Ternyata di PHK Tanpa Beritahu Istri
Lain hal dengan penerapannya di negara Kamboja, tradisi meletakan bebegig dikenal sebagai sebutan Ting Mong.
Pada umumnya, masyarakat di Kamboja akan meletakan boneka orang-orangan di depan halaman rumahnya.
Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari The Vocket hal tersebut mereka yakini sebagai bentuk perlindungan bagi keluarganya guna menghalau musibah yang buruk hingga wabah dari berbagai penyakit.
Baca Juga: Sempat Dilarang, Kini Anies Baswedan Perbolehkan Pasien Covid-19 Diperbolehkan Isolasi Mandiri
Masyarakat di Kamboja, senantiasa menjaga kelestarian kebudayaan tersebut, di mana keyakinan mereka pada tradisi telah menurun sejak turun temurun.
Selain itu, masyarakat berlomba-lomba dalam membuat Ting Mong dengan menampilkan beragam bentuk patung orang-orang’an yang unik dan menarik.