Dikemas dalam Kotak Kecil Ekspedisi, 5.000 Hewan Peliharaan Ditemukan Mati Sebelum Dikirimkan

- 2 Oktober 2020, 13:28 WIB
Ilustrasi hewan dalam kandang/ Pixabay
Ilustrasi hewan dalam kandang/ Pixabay /

PR DEPOK – Sekelompok sukarelawan dikejutkan dengan penemuan lebih dari 5.000 hewan peliharaan yang mati terkurung di dalam kotak pengiriman di pusat logistik di Provinsi Henan, Tiongkok.

Berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Global Times, 20 sukarelawan tersebut berasal dari organisasi penyelamat hewan lokal, Wutuobang.

Mendengar adanya dugaan penjualan hewan peliharaan, kelompok relawan tersebut bergegas ke pusat logistik dalam upaya penyelamatan hewan yang diangkut dengan dimasukkan ke dalam 6.000 lebih kotak pengiriman kecil.

Baca Juga: Dekati Waktu Pilkada Serentak 2020, Ma'ruf Amin Minta Polri Jamin Keamanan

Menurut pengakuan salah seorang relawan, hanya ada sekitar lima persen dari jumlah total hewan yang bisa mereka selamatkan.

"Kami menyelamatkan sekira 50 kucing dan anjing, serta 200 kelinci. Tapi jumlah ini kurang dari lima persen jumlah keseluruhan hewan di sana," tutur relawan tersebut seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari World of Buzz.

Dalam upaya penyelamatan hewan peliharaan yang hendak dikirimkan ini, mereka menemukan sekitar 5.000 kelinci, marmut, kucing, dan anjing yang mati.

Baca Juga: Dinilai Jadi Sumber Penyebaran Covid-19, Pemerintah Spanyol Tekan Madrid Lakukan Lockdown

"Kotak-kotak bau itu merebak ke seluruh stasiun dan banyak hewan di dalamnya mati karena lemas, kelaparan, atau kehausan," lanjut perwakilan relawan.

Dari hasil wawancara salah seorang relawan tersebut diketahui bahwa bangkai hewan yang mati dikuburkan di tanah pertanian.

Sementara itu, hewan peliharaan yang berhasil selamat dan dalam keadaan sehat telah diadopsi pemilik baru.

Baca Juga: Tiket Pendakian ke Gunung Semeru Sudah Habis hingga Akhir Pekan Ini

Sedangkan, hewan yang ditemukan dalam keadaan lemas dan sakit dikirimkan ke klinik hewan untuk mendapatkan perawatan.

Setelah ditelusuri, hewan-hewan malang yang ditemukan di pusat logistik itu diduga berasal dari peternakan di Provinsi Anhui.

Pelanggan diduga dapat memesan hewan secara online di peternakan tersebut untuk selanjutnya dikirimkan ke rumah mereka.

Baca Juga: Cegah Penularan Covid-19, Perkampungan Kamboja Gunakan Ting Mong

Terkait kasus peternakan hewan peliharaan ini, seorang blogger sebelumnya sempat mengungkap adanya sejumlah hewan yang diangkut melalui truk ke pusat logistik.

Ia menemukan bahwa hewan-hewan tersebut diangkut untuk dikirimkan ke stasiun logistik lain yang menyebabkan banyak hewan mati dalam perjalanan.

Menanggapi kasus ini, dua orang karyawan perusahaan ekspedisi Yunda mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui adanya kasus hewan mati ini. Akan tetapi karyawan tersebut mengakui bahwa perusahaan mereka memang mengizinkan pengiriman hewan hidup.

Baca Juga: Bertindak Seperti Hendak Berangkat Kerja, Pria Ini Ternyata di PHK Tanpa Beritahu Istri

"Hewan diangkut dalam kotak yang diberi lubang," ucap karyawan ekspedisi.

Pengakuan ini kemudian dibantah oleh pihak relawan yang mengatakan bahwa mereka menemukan hewan-hewan malang tersebut dimasukkan ke dalam kandang plastik atau besi, dan dibungkus dengan kotak kertas.

Kondisi seperti ini menurut para relawan, akan membahayakan kesehatan bahkan keselamatan hewan tersebut.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: World Of Buzz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah