Sejarah Iran Jadi Negara Kedua yang Tampung Komunitas Yahudi Terbesar di Timur Tengah

- 18 April 2024, 11:21 WIB
Orang-orang berjalan, setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di Tel Aviv, Israel, 14 April 2024.
Orang-orang berjalan, setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di Tel Aviv, Israel, 14 April 2024. /Reuters/Hannah McKay/

PR DEPOK - Baru-baru ini hubungan antara Iran dan Israel kembali memanas, hal tersebut terjadi karena sebelumnya Israel meluncurkan serangan ke Iran pada 1 April 2024 lalu.

Serangan yang terjadi di Damaskus dan telah menewaskan 13 orang jenderal Iran. Pada Minggu, 14 April 2024 dini hari, Iran melancarkan serangannya ke Tel Aviv untuk membalas serangan tersebut.

Serangan drone dan rudal Iran kepada Israel tersebut membuat warga sipil Israel panic dan lari berhamburan ke jalan.

Selain itu, serangan Iran pada Israel tersebut juga memiliki potensi terjadinya PD III atau Perang Dunia Ketiga.

Baca Juga: Kabar Gembira! Pendaftaran CPNS 2024 Dibuka Bulan Mei, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

Meskipun begitu, kenyataannya Iran menampung komunitas Yahudi terbesar kedua di Timur Tengah.

Jika melihat kilas balik sejarah diketahui, selama bertahun-tahun Iran telah membuat kebijakan untuk anti Israel yang selalu memanaskan situasi.

Pada tahun 2007, 40 warga Yahudi mengungsi ke Israel salah satunya adalah Morsadegh yang mengklaim bahwa Kaum Yahudi di Iran tidak terancam oleh kebijakan bekas Presiden Mahmoud Ahmadinejad.

Kehidupan minoritas Yahudi di Iran diakui mereka bisa melakukan apapun termasuk beribadah. Ada Lebih dari 20 Sinagoha di Teheran, secara umum kehidupan warga Yahudi di Iran lebih baik ketimbang di Eropa.

Baca Juga: 8 Warung Sate Paling Terkenal di Gresik, Rasanya Enak dan Bumbu Medok Worth It Dicoba! Berikut Alamatnya

Kehidupan toleransi di sana cukup baik dimana Yahudi dan Muslim saling menghormati satu sama lain meski, mengakui perbedaan yang ada.

Itulah sebabnya jarang terjadinya pernikahan antara Yahudi dan penganut agama lain di Iran, jumlahnya pun kurang dari 0.1 persen.

Dengan kehidupan yang penuh toleransi warga Iran dan Yahudi pun bekerja sama menghidupkan ekonomi Iran. Salah satunya rumah sakit tempat bekerja Morsadegh yang merupakan milik yayasan Yahudi dan hampir 95 persen pegawai dan pasiennya adalah muslim.

Kemudian, pada tahun 1979 dimana saat Revolusi Islam terjadi banyak banyak orang Yahudi Iran yang mengungsi ke luar negeri.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Tempat Bakso Top di Pemalang: Tersedia Aneka Bakso Enak dan Murah!

Menurut beberapa orang Yahudi ada perbedaan besar antara agama dan negara, keduanya tidak saling bertentangan. Itulah mengungsi bukanlah pilihan.

Selain itu, tidak semua orang Yahudi setuju dengan apa yang dilakukan Israel terutama pada Palestina.

Perlakuan Yahudi dengan seorang zionis pun berbeda didunia ini banyak kaum Yahudi juga yang mengkritisi pemerintah dan militer Israel yang telah banyak membuat masalah.

Menurut orang Yahudi mereka juga tidak bisa menerima perbuatan Israel (Zionisme) bukan gerakan agama tetapi, politik.***

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah