Dinilai Bagikan Klaim Menyesatkan, Facebook dan Twitter Hapus Unggahan Donald Trump Soal Covid-19

- 7 Oktober 2020, 14:47 WIB
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. /ntv

Menurut CDC, selama musim influenza pada periode 2019-2020, flu dikaitkan dengan 22.000 kematian di Amerika Serikat.

Sejak pasien pertama Covid-19 terdeteksi di Amerika Serikat pada awal tahun ini, lebih dari 210.000 orang di telah meninggal akibat serangan virus berbahaya itu.

Baca Juga: Sebut Banyak Hoaks Beredar di Media Sosial Soal UU Cipta Kerja, DPR: Masyarakat Jangan Terprovokasi

Angka tersebut tercatat sebagai angka kematian tertinggi di dunia.

Pada Senin, 5 Oktober 2020, Donald Trump mengatakan kepada masyarakat Amerika Serikat untuk pergi dan jangan takut akan ancaman Covid-19.

"Silicon Valley dan media secara konsisten menggunakan platform mereka untuk menakut-nakuti dan menyorot Presiden Donald Trump demi kepentingan media mereka sendiri"

"Bahkan, itu masih berlanjut selama momen kritis dalam perang melawan virus corona," kata juru bicara kampanye Trump Courtney Parella.

Usai dilabeli oleh Twitter, staf presiden mengatakan bahwa pihaknya tengah berusaha merespons dengan lebih cepat dan lebih terbuka.

Sebelumnya, Facebook terpaksa menghapus unggahan Donald Trump karena kesalahpahaman informasi virus corona  yang terjadi pada Agustus lalu.

Baca Juga: UU Cipta Kerja Dinilai Berpotensi Jadi Bumerang Ekonomi Indonesia

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x