Singgung Lockdown Jadi Upaya Tekan Transmisi Covid-19, WHO: Hanya Membuat Orang Miskin Makin Miskin

- 12 Oktober 2020, 23:17 WIB
Ilustrasi suasana kota yang menerapkan lockdown.
Ilustrasi suasana kota yang menerapkan lockdown. //Twitter/@NewsBFM

PR DEPOK - Utusan Inggris untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr David Nabarro meminta kepada seluruh pemimpin dunia untuk menghentikan kebijakan lockdown atau penguncian wilayah sebagai langkah mengendalikan penyebaran Covid-19.

Sebab menurutnya kebijakan ini dinilai hanya akan menjatuhkan ekonomi dunia.

“Sebenarnya ini adalah bencana global yang mengerikan. Jadi, kami benar-benar mengimbau semua pemimpin dunia untuk berhenti menggunakan lockdown sebagai metode kontrol utama Anda. Kembangkan sistem yang lebih baik untuk melakukannya,” ujar David Nabarro kepada Andrew Neil untuk majalah The Spectator seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Daily Mail.

Baca Juga: Akui Tak Masalah Sekalipun Difitnah PKI, Teddy Gusnaidi: Asal Bukan PKS, karena Gue Merasa...

David Nabarro mengatakan bahwa cara itu hanya dibenarkan guna memberi waktu kepada negara untuk mengatur ulang, menyeimbangkan kembali sumber daya, dan melindungi tenaga kesehatan.

"Saya ingin mengatakannya lagi: Kami di Organisasi Kesehatan Dunia tidak menganjurkan lockdown sebagai cara utama untuk mengendalikan virus ini.

Satu-satunya saat kami percaya bahwa lockdown dibenarkan adalah untuk memberi Anda waktu untuk mengatur ulang, menyusun kembali, menyeimbangkan kembali sumber daya Anda, melindungi petugas kesehatan Anda yang kelelahan. Tapi pada umumnya, kami lebih suka tidak melakukannya,” ujar David.

Baca Juga: Tiga Tradisi dan Budaya Denpasar Resmi Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia 2020

David Nabarro menilai, banyaknya negara di dunia yang menjalankan kebijakan lockdown dalam upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 hanya akan menyebabkan kemiskinan, tanpa mampu menyelamatkan banyak nyawa yang melayang.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah