Emmanuel Macron Sudutkan Islam, Asosiasi Perdagangan Arab Serukan 'Boikot Produk Prancis'

- 26 Oktober 2020, 08:09 WIB
Supermarket di Oman menarik produk asal Prancis dari raknya sebagai protes terhadap Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Supermarket di Oman menarik produk asal Prancis dari raknya sebagai protes terhadap Presiden Prancis, Emmanuel Macron. /Twitter @malamri17000

Beberapa tagar seperti #BoycottFrenchProducts, atau dalam bahasa Inggris dan Arab #ExceptGodsMessenger menjadi trending di berbagai negara seperti Kuwait, Qatar, Palestina, Mesir, Al-Jazair, Yordania, Arab Saudi, dan Turki seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Al-Jazeera, pada Senin 26 Oktober 2020.

Di Kuwait, ketua dan anggota direksi dari Al-Naeem Cooverative Society memutuskan untuk memboikot dan mengeluarkan semua produk Prancis dari rak supermarket.

Baca Juga: Megawati Soekarnoputri Diusulkan Jadi Pahlawan Demokrasi, Kemensos Angkat Bicara

Kemudian, di Qatar, perusahaan Wajbah Dairy mengumumkan untuk memboikot produk Prancis dan berjanji akan mengganti dengan alternatif lain.

Universitas Qatar juga bergabung dalam kampanye tersebut. Pihak universitas telah menunda acara Pekan Budaya Prancis tanpa batas waktu.

"Sama sekali tak bisa diterima, karena pelanggaran ini merusak nilai-nilai kemanusiaan universal dan prinsip-prinsip moral tertinggi yang sangat dihormati oleh masyarakat kontemporer," tulis pihak Universitas Qatar dalam akun Twitter @QatarUniversity.

Baca Juga: Sempat Lawan Penindasan Rezim Soeharto, Megawati Soekarnoputri Diusulkan Jadi Pahlawan Demokrasi

Kemudian, The Gulf Cooperation Council (GCC) mengungkapkan bahwa pernyataan Macron sangat tidak bertanggung jawab dan bertujuan untuk menyebarkan budaya kebencian di antara masyarakat.

Nayef al-Hajraf selaku sekretaris jenderal dewan meminta para pemimpin dunia dan pihak-pihak lain untuk menolak pidato kebencian dan penghinaan atas agama dan simbol-simbolnya.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah