Charlie Hebdo Terbitkan Kartun yang Diduga Hina Erdogan, Turki Sebut Ulah Gerakan Anti-Islam Macron

- 28 Oktober 2020, 08:21 WIB
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. /Insagram.com/@rterdogan

“Ooh, nabi!” kata karakter itu yang tertulis di dalam balon ucapan.

Sementara judul di halaman depan tersebut adalah “Erdogan: Secara Pribadi, Dia Sangat Lucu”.

Intervensi yang dilakukan oleh majalah Charlie Hebdo ini terjadi di tengah perdebatan antara Erdogan, Emmanuel Macron, dan para pemimpin Eropa lainnya, usai insiden pemenggalan kepala seorang guru Prancis, Samuel Paty oleh seorang muslim.

Baca Juga: Tak Akan Hentikan Pengesahan UU Cipta Kerja, Agung Laksono Sebut Pemerintah Terbuka untuk Berdialog

Emmanuel Macron yang sangat tegas menyatakan akan terus menjunjung kebebasan bersuara, memungkinkan Charlie Hebdo yang dikenal sebagai majalah anti-agama untuk memproduksi kartun Nabi Muhammad, seperti yang pernah dilakukan sebelumnya.

Sementara itu, diberitakan sebelumnya bahwa Erdogan menyerukan pemboikotan produk-produk dari Prancis, dan menyindir Emmanuel Macron dengan memintanya untuk memeriksakan kesehatan mental.

Dalam rangka membela presiden Prancis tersebut, Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, membagikan kartun Erdogan yang tengah memakai topi Ottoman berbentuk seperti bom dengan sumbu yang menyala.

Baca Juga: Paslon Tangsel Keponakan Prabowo Tempuh Jalur Hukum Usai Alami Pelecehan Seksual Saat Kampanye

Saya memiliki pesan untuk Presiden Erdogan dan pesan itu sederhana: Di Belanda, kebebasan berekspresi adalah salah satu nilai tertinggi kami,” tulis Rutte melalui Twitter.

Tak hanya Belanda, para pemimpin Eropa lainnya, termasuk Kanselir Jerman, Angela Merkel, juga menanggapi sindiran Erdogan terhadap Emmanuel Macron.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: France24


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah