Serangan di Gereja Prancis Tewaskan 3 Warga Sipil, Emmanuel Macron Menyebutnya sebagai Teror Islam

- 31 Oktober 2020, 07:45 WIB
Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron. /Instagram/@emmanuelmacron

PR DEPOK  Serangan brutal terjadi sebuah gereja yang berlokasi di Basilika Notre-Dame, Nice, selatan Prancis.

Insiden ini menewaskan tiga orang korban, yang salah satunya adalah ibu dari tiga orang anak.

Serangan ini dilakukan oleh terduga teroris Brahim Aoussaoui, seorang migran Tunisia berusia 21 tahun, yang menyerang gereja dengan pisau berukuran 12 inci.

Sementara itu, korban yang merupakan ibu dari dua anak laki-laki dan satu anak perempuan itu bernama Simone Barreto Silva.

Ia meninggal bersama dengan sipil gereja Vincent Loques serta korban ketiga yang tidak disebutkan namanya.

Baca Juga: Gempa dan Tsunami Melanda Turki hingga Bulgaria, BMKG Sebut Tak Berdampak ke Indonesia

Sebelum meninggal, Simone sempat melarikan diri dan mencari perlindungan ke restoran terdekat, di mana ia dibantu oleh seorang pekerja dan saudara dari pemilik restoran.

Menurut kesaksian pemilik restoran, Brahim Jelloule, wanita tersebut menyampaikan pesan terakhir yang memilukan sebelum menghembuskan napas terakhirnya.

“Beri tahun anak-anak saya bahwa saya mencintai mereka,” demikian pesan terakhir yang disampaikan oleh Simone, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Sun.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x