Baca Juga: Diincar Calon Presiden Barcelona, Guardiola Tegaskan Bahagia dan Akan Bertahan di Manchester City
Menanggapi serangan yang terjadi di gereja tersebut, presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyebut bahwa negaranya tengah di bawah serangan.
Dalam pidatonya, Emmanuel Macron mengecam serangan yang terjadi di Nice tersebut dan menyebutnya sebagai serangan teror islam.
Ia juga menegaskan bahwa bangsa tidak akan menyerah pada nilai-nilai negaranya.
Atas serangan tersebut, Prancis menurunkan 7.000 tentara untuk menjaga landmark, sekolah, dan tempat ibadah.
Negara tersebut kini meningkatkan status siaga ke tingkat tertinggi darurat serangan teror.
Baca Juga: Ole Gunnar Solskjaer Bertekad Rayakan Laga ke-100 sebagai Pelatih Man United dengan Kalahkan Arsenal
Diberitakan sebelumnya, Prancis kini tengah bersitegang dengan penduduk muslim serta negara-negara mayoritas islam usai pernyataan Emmanuel Macron yang membenarkan tampilan kartun Nabi Muhammad di negaranya.***