Serangan di Gereja Prancis Tewaskan 3 Warga Sipil, Emmanuel Macron Menyebutnya sebagai Teror Islam

- 31 Oktober 2020, 07:45 WIB
Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron. /Instagram/@emmanuelmacron

Baca Juga: Jokowi Rilis Perpres Soal Supervisi KPK, Bertugas Hitung Kerugian Negara hingga Ambil Alih Tipikor

Lebih lanjut, sang pemilik restoran juga menjelaskan kronologi hingga Simone bisa sampai ke restorannya.

“Dia menyebrang jalan, semuanya berdarah, dan saudara laki-laki saya dan salah satu karyawan kami menyelamatkannya, memasukkannya ke dalam restoran,” tuturnya.

“Tanpa memahami apapun, dan dia berkata bahwa ada seorang pria bersenjata di dalam gereja,” ujar Jelloule menambahkan.

Jelloule juga mengatakan bahwa saudaranya dan sang pegawai mendatangi gereja tersebut untuk menghadapi si pembunuh.

Baca Juga: Usulkan Reshuffle Kabinet, Relawan Jokowi Ungkap Hanya 3 Menteri yang Bertahan

Namun, mereka mendapati bahwa pelaku bersenjatakan pedang.

Kedua pria tersebut tak punya pilihan lain selain melarikan diri dan memanggil polisi, yang kemudian menembak tersangka sebanyak 14 kali sesampainya di tempat kejadian.

Dari pengakuan Jelloule, Simone dinyatakan meninggal sekitar satu setengah jam setelah ditikam, setelah sempat mendapatkan upaya penyelamatan dari paramedis.

“Ini bukan islam. Saya hafal Alquran, dan bukan itu yang diajarkan,” tegas Jelloule menolak bahwa pelaku dikaitkan dengan islam.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x