Buntut Boikot Produk Prancis, Erdogan Ditantang Tutup Pabrik Renault yang Pekerjakan 6 Ribu Karyawan

- 1 November 2020, 20:07 WIB
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. /Instagram/rterdogan/

PR DEPOK  Pemimpin Partai Rakyat Republik (CHP), Kemal Kılıçdaroğlu, meminta Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk mempraktekkan gerakan boikot yang ia serukan atas produk-produk Prancis.

Kemal Kılıçdaroğlu menilai bahwa sang presiden telah gagal memenuhi janjinya sendiri terkait pemboikotan tersebut karena Erdogan tak mampu memenuhi janjinya untuk mensejahterakan masyarakat Turki.

“Kamu melakukannya saudaraku, sosialita istana yang melakukannya. Seolah-olah sopir bus akan pulang pada malam hari dan memberitahu (istrinya), ‘saya membelikanmu parfum Prancis'. Bahkan pria itu tak dapat membeli roti,” ujar Kemal Kılıçdaroğlu pada pertemuan kelompok parlemen partainya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Hurriyet Daily News.

Baca Juga: Terbukti Tidak Netral terhadap Pilkada 2020, Data Kepegawaian ASN di 67 Pemda Dikenai Sanksi Blokir

Menurutnya, jangankan memboikot produk Prancis, warga Turki saja tak mampu membeli produk-produk tersebut karena daya beli mereka yang menurun.

Selain itu, Kemal Kılıçdaroğlu juga meminta Erdogan untuk menutup Pabrik Renault, yang merupakan produsen kendaraan Prancis, sebagai bentuk perwujudan boikot yang diserukan oleh Presiden Turki itu.

“Jika saja dia bisa (menutup pabrik). Anda mengucapkan kata-kata ini (seruan boikot), tetapi Anda tidak mendukung adanya penutupan,” ujar Kemal.

Baca Juga: Fokus Program Vaksin dan Pemulihan Ekonomi, Kemensos Kurangi Anggaran BST untuk Tahun Anggaran 2021

Untuk diketahui, pabrik Renault yang berada di Turki mempekerjakan sekitar 6.000 karyawan dengan kapasitas produksi yang hampir mencapai 400.000 mobil per tahunnya.

Penutupan pabrik yang memproduksi kendaraan Prancis ini akan menjadi keputusan yang besar, mengingat Renault termasuk dalam salah satu produk mobil yang laris di Turki.

Pabrik Renault yang terletak di kota Bursa, Turki itu tercatat telah memproduksi 152.599 unit Renault Clio 4, 29.342 unit Clio 4 Estate, 122.451 unit Renault Clio 5, dan 37.749 units Renault Megane Sedan, pada tahun 2019.

Baca Juga: UMP 2021 Jawa Timur Naik Sebesar 5,65 Persen, SPSI: Meski Kecil Tetap Disyukuri, Tak Usah Bersedih

Sementara itu, tantangan Kemal Kılıçdaroğlu untuk menutup pabrik Renault ini disampaikan usai presiden Turki, Erdogan, mengumumkan seruan untuk memboikot produk Prancis.

Tindakan ini ia lakukan sebagai bentuk kritik terhadap presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang dinilai telah menistakan agama islam.

Untuk diketahui, Emmanuel Macron sebelumnya menyatakan bahwa dirinya tidak melarang penerbitan kartun Nabi Muhammad SAW di Prancis.

Baca Juga: Diperpanjang hingga Akhir November, Berikut Syarat dan Cara Daftar Program BLT UMKM Rp 2,4 Juta

Hal ini lantas memicu amarah umat muslim dunia karena mereka meyakini bahwa segala bentuk penggambaran Nabi umat islam itu adalah penghinaan.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Hurriyet Daily News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah