Tuai Kecaman hingga Tim Redaksi Jadi Sasaran Penyerangan, Charlie Hebdo Akui Bangga Provokasi Islam

- 2 November 2020, 14:40 WIB
Majalah mingguan satir Prancis, Charlie Hebdo.
Majalah mingguan satir Prancis, Charlie Hebdo. /Instagram Charlie Hebdo Officiel

Sejak persidangan dibuka bulan lalu atas serangan 2015 yang menewaskan 12 kartunisnya, surat kabar tersebut menghabiskan hampir setengah dari sampul mingguannya untuk mengejek ekstremisme islam.

“Kami membutuhkan tindakan yang kuat untuk menghentikan islamisme tetapi juga untuk mengutuk tindakan sekecil apapun, kata-kata yang tidak toleran atau penuh kebencian terhadap orang-orang Prancis dari latar belakang imigran,” tutur editor Charlie Hebdo, yang bernama Riss.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 11 Resmi Dibuka, Berikut Syarat dan Panduan Pendaftaran Lengkapnya

“Karena Prancis tidak terbagi antara Muslim dan non-Muslim, antara beriman dan non-Muslim, antara orang-orang dengan akar Prancis dan orang-orang Prancis dari latar belakang imigran. Tidak, Prancis terbagi antara demokrat dan anti-demokrat," ujarnya.

Awalnya, Charlie Hebdo memicu kemarahan umat Muslim karena mencetak ulang karikatur Nabi Muhammad yang awalnya diterbitkan oleh majalah Denmark pada tahun 2005 dan diterbitkan ulang pada tahun berikutnya oleh Charlie Hebdo.

Lalu, kartun-kartun itu dipandang sebagai penghinaan dalam Islam, dan banyak muslim di seluruh dunia merasa terluka.

Baca Juga: Didesak Banyak Kelompok Muslim untuk Akhiri Retorika Memecah Belah, Macron Akui Akan Bela Negara

Namun Charlie Hebdo menanggapi itu dengan memberikan pernyataan sebagai kecaman kekerasan yang telah terjadi di Prancis.

Pada tahun 2011, kantor Charlie Hebdo dibom setelah menerbitkan edisi spoof yang mengundang nabi menjadi editor tamu. Karikaturnya ada di sampulnya.

Setahun kemudian, Charlie Hebdo menerbitkan lebih banyak gambar Nabi Muhammad di tengah keributan atas film anti muslim.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah