Bukan berdasarkan Suara Populer Terbanyak, Penetapan Presiden di AS Gunakan Sistem Electoral College

- 4 November 2020, 20:03 WIB
Kolase foto Donald Trump (kiri) dan Joe Biden (kanan).
Kolase foto Donald Trump (kiri) dan Joe Biden (kanan). /Dok. adnanabuamer.com/

Sementara pemilih ketiga 'berjanji' untuk memberikan suara berdasarkan kandidat mana yang memenangkan distrik Kongres paling banyak di negara.

Jumlah pemilih yang dimiliki suatu negara bagian dalam siklus pemilihan presiden berbanding lurus dengan berapa banyak pejabat terpilih yang mewakili negara bagian itu di Dewan Perwaklan Rakyat dan Senat, atau secara kolektif dikenal sebagai Kongres AS.

Para pemilih ini lalu bertemu sebagai Electoral College pada tanggal yang sudah ditentukan oleh hukum federal, yaitu "Senin pertama setelah Rabu kedua pada bulan Desember berikutnya setelah pengangkatan mereka" (pada 14 Desember tahun ini) untuk menghitung suara mereka untuk presiden dan wakil presiden.

Terdapat 538 pemilih di antara 50 negara bagian dan District of Columbia. Negara dengan populasi yang lebih besar mempunyai keterwakilan yang juga lebih besar di the US House. Maka dari itu mereka juga memiliki jumlah pemilih yang lebih banyak.

Baca Juga: Ungguli Donald Trump dengan 224 Electoral Votes, Joe Biden Butuh 46 Suara untuk Menang Pilpres AS

Seorang kandidat calon presiden membutuhkan 50 persen ditambah satu dari total 538 pemilih, atau 270 untuk bisa menang seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al-Jazeera, pada Rabu 4 November 2020.

Tahun 2016 adalah kali kelima dalam sejarah AS seorang calon presiden memenangkan Electoral College tapi kehilangan suara terbanyak.

Pada saat itu, Hillary Clinton menerima lebih banyak suara aktual tetapi gagal di Electoral College.

Dia memenangkan kemenangan yang menentukan di beberapa negara bagian terbesar, dengan kemenangan 4.26 juta suara di California (negara bagian AS terpadat).

Baca Juga: Jelang Kepulangan Habib Rizieq Shihab, Jutaan Umat Islam Disebut Akan Jemput Demi Berikan Pengawalan

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah