Korea Utara Disebut Telantarkan Pasien Covid-19 hingga Meninggal, Ini Kata Kim Jong Un

- 5 November 2020, 16:35 WIB
Presiden Korea Utara, Kim Jong Un, menangis saat berikan Pidato
Presiden Korea Utara, Kim Jong Un, menangis saat berikan Pidato /Tangkapan layar YouTube.com/NK News

Sebagai tindakan pertolongan, Tim Peters pun telah mengirimkan pasokan medis ke Korea Utara.

Baca Juga: Donald Trump Akan Gugat 3 Negara Bagian, Kubu Joe Biden Sebut Tuntutan Hukum Bukan Jalan Kemenangan

Senada dengan pernyataan Tim Peters, seorang aktivis hak asasi manusia (HAM) di Korea Selatan, yang tak ingin disebutkan namanya, juga menyebutkan bahwa pihak berwenang Korut telah membakar jenazah pasien Covid-19.

"Otoritas inspeksi pusat datang dari Pyongyang dan membakar semua mayat. Orang-orang sangat khawatir," kata sang aktivis HAM.

Di sisi lain, dari penuturan seorang pendeta bernama David Lee, Covid-19 di Korea Utara dianggap sebagai penyakit berhantu dan tidak ada alat uji yang dapat mendeteksi dengan tepat atau menghentikan penyebaran virus tersebut.

Baca Juga: Ekonomi Indonesia di Triwulan III-2020 Minus 3,49 Persen, Sri Mulyani: Lebih Baik dari Sebelumnya

"Orang dengan gejala Covid-19 dipaksa diisolasi, atau ditampung di rumah mereka tanpa makanan atau dukungan lain dan dibiarkan mati," ujar David Lee.

Namun, pernyataan berbeda justru disampaikan oleh pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un yang menyatakan bahwa negaranya bebas Covid-19.

Pernyataan ini ia sampaikan saat berpidato di parade militer peringatan ulang tahun ke-75 Partai Pekerja Demokrat Korea.

Baca Juga: Kampanyekan Energi Ramah Lingkungan, PLN dan Jabar Dorong Masyarakat Beralih ke Kendaraan Listrik

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: The Vocket


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah