Dinilai Sukses Tangani Covid-19 di Indonesia, WHO Undang Terawan Agus Putranto

PR DEPOK - Covid-19 atau virus corona hingga saat ini masih melanda sebagian wilayah dunia termasuk Indonesia.

Covid-19 merupakan salah satu virus yang dapat menular lewat udara.

Sejak pertama kali diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2 Maret 2020 silam, jumlah kasus virus corona hingga saat ini terus mengalami peningkatan.

Baca Juga: Perwakilan Mahasiswa Bertemu Staf Khusus Milenial Aminuddin Ma'ruf, Bahas UU Cipta Kerja

Hingga saat ini para ilmuwan dunia tengah berjibaku untuk menemukan vaksin virus tersebut.

Jokowi telah menunjuk Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo sebagai Kepala Satgas Penanganan Covid-19 di Indonesia.

Namun berdasarkan laporan terbaru, World Health Organization (WHO) mengundang Menteri Terawan Agus Putranto dalam konferensi virtual soal penanganan Covid-19.

Baca Juga: Ingatkan Soal Protokol Kesehatan, Ganjar Pranowo-Gibran Rakabuming Blusukan di Pasar Klitikan Solo

Terawan menjadi representasi pemerintah RI yang dianggapnya sukses dalam melaksanakan Intra Action Review (IAR) nasional Covid-19.

WHO meminta Indonesia untuk berbagi pengalaman menangani pandemi Covid-19.

Ada pun konferensi virtual itu dijadwalkan berlangsung hari ini Jumat, 6 November 2020.

Baca Juga: Beri Keringanan hingga Diskon 99 Persen, BPJAMSOSTEK Sebut Tak Akan Kurangi Manfaat bagi Peserta

Dalam undangan tersebut, Terawan disebut akan berdiskusi langsung dengan para petinggi WHO seperti Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus dan menteri kesehatan dari negara lainnya.

"Dalam kapasitas inilah kami menyampaikan undangan bagi Anda untuk bergabung dalam konferensi pers Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, dan Menteri Kesehatan dari tiga negara lain, dan berbagi pengalaman Indonesia yang berhasil melaksanakan IAR nasional Covid-19," tulis pesan dalam undangan itu sebagaimana dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari situs Polda Metro Jaya.

"Dan menerapkan pelajaran penting yang diidentifikasi selama IAR untuk peningkatan respon wabah Covid-19," demikian bunyi keterangan itu.***