Partai Republik Putar Otak Kumpulkan 60 Juta Dolar untuk Danai Tuntutan yang Diajukan Donald Trump

- 8 November 2020, 17:05 WIB
Petahana Partai Republik AS, Donald Trump.
Petahana Partai Republik AS, Donald Trump. /Instagram @realdonaldtrump/

Ketiga sumber memberikan keterangan kepada Reuters tanpa ingin disebutkan identitasnya mengingat isu ini termasuk informasi yang sensitif.

Namun hingga kini tim kampanye Donald Trump dan RNC belum memberikan komentar mereka mengenai masalah ini.

Baca Juga: Resmi Menangkan Kontestasi, Apa Saja Fasilitas yang Akan Diterima Joe Biden Selama Jadi Presiden AS?

Permohonan dana itu muncul bersamaan dengan tim kampanye Donald Trump dan juga Joe Biden yang bersiap untuk beradu kekuatan atas hasil Pilpres melalui jalur hukum.

Sejak pemungutan suara ditutup pada Selasa, 3 November 2020 malam, tim kampanye Donald Trump mulai mengirimkan surel dan pesan teks yang berisi tudingan proses pemilu yang licik serta permohonan sumbangan dana.

Donald Trump memulai kampanye dengan keuntungan finansial yang kuat, harus mengakhirinya dengan perjuangan agar dapat mengimbangi Joe Biden yang kemudian mendapatkan bantuan finansial tinggi dari penggalangan dana.

Baca Juga: Sediakan 7 Titik Pengungsian, BPBD Catat 635 Warga Magelang Mengungsi Usai Merapi Kembali Erupsi

Seorang penasihat Donald Trump, yang juga tidak ingin dibuka identitasnya, bahkan menyebut strategi perkara hukum sejauh ini sebagai suatu kekacauan, yang benar-benar berantakan serta merugikan baginya.

Penasihat tersebut mengatakan bahwa tim kampanye Donald Trump tampaknya terkejut dengan hasil penghitungan suara, dan tidak mempunyai persiapan untuk membawanya ke jalur hukum.

David Bossie, penasihat senior tim kampanye Donald Trump dan juga seorang aktivis konservatif terkemuka yang memimpin kelompok advokasi Citizens United dipilih sebagai pemimpin tim gugatan hukum pascapemilu, menurut sumber yang dekat dengan masalah tersebut.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah