Hal ini telah membuat para pejabat di internal Pentagon gelisah dan memicu rasa khawatir yang meningkat di antara pejabat militer dan sipil yang prihatin tentang apa yang bisa terjadi selanjutnya.
Baca Juga: Telah Berbicara dengan Khabib Nurmagomedov, Presiden UFC: Saya Berpikir Dia Akan Kembali
Empat pejabat senior sipil telah dipecat atau mengundurkan diri sejak Senin, 9 November 2020 termasuk Menteri Pertahanan Mark Esper, dan pejabat tinggi yang mengawasi kebijakan dan intelijen.
Mereka digantikan oleh loyalis Donald Trump yang dianggap termasuk tokoh kontroversial yang mempromosikan teori konspirasi dan menyebut mantan Presiden Barack Obama sebagai teroris.
Seorang pejabat senior pertahanan mengatakan pada Selasa malam (10/11/2020) bahwa "Tampaknya kami sudah selesai dengan pemenggalan saat ini," sebagaimana dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari RRI.
Baca Juga: Gunung Merapi Keluarkan Guguran Lava Sejauh 700 Meter ke Arah Kali Senowo
Langkah tersebut diperkirakan hanya akan menambah rasa kekacauan dalam internal Pentagon setelah pemecatan Mark Esper oleh Donald Trump.
Presiden membuangnya dua hari setelah lawannya dari Partai Demokrat, Joe Biden, diproyeksikan sebagai pemenang pemilihan presiden, sebuah kesimpulan yang ditolak Trump.
Kekhawatiran berkembang bahwa masa transisi yang kacau dapat merusak keamanan nasional.
Baca Juga: Anak Buah Prasetijo Utomo Akui Surat Jalan Palsu Djoko Tjandra