Ridwan Kamil Resmikan Program 'PUSPA' dengan Optimalisasi Puskesmas Sebagai Upaya Lawan Covid-19

1 Februari 2021, 17:17 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. /Instagram @ridwankamil/

PR DEPOK - Program Puskesmas Terpadu dan Juara (PUSPA) di Puskesmas Cikarang, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, telah diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Kang Emil, Senin, 1 Februari 2021.

Diadakannya program ini sebagai upaya atau langkah baru Pemprov Jabar dalam pengendalian pandemi Covid-19 dengan adanya optimalisasi peran puskesmas.

Tim kolaborasi interprofesi juga pemberdayaan masyarakat dan keterlibatan multisektor untuk peningkatan kapasitas 3T (tracing, testing, dan treatment) dan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun) dikerahkan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Jabar.

Baca Juga: Ingatkan Bahayanya Virus Nipah, Epidemiolog: Ancaman Nyata Ketika Masuk ke Negara Asia Tenggara dan Selatan

Melalui program PUSPA, tim tersebut dikerahkan untuk melawan atau menanggulangi pandemi Covid-19.

Dijelaskan oleh Kang Emil, bahwa indikator output PUSPA antara lain kepatuhan 3M menjadi 80 persen, target pengujian 1 per 1.000 penduduk, 80 persen kasus positif dilacak kontak eratnya dalam 72 jam, 90 persen kontak erat melakukan karantina mandiri, dan 12 kabupetan/kota penerima program memiliki rencana penguatan pelayanan kesehatan primer pada 2022.

"Di 2020, petugas yang mengurus Covid-19 tercampur dengan urusan lain di luar Covid-19. Sementara tugas petugas Covid-19 itu intens harus melacak orang. Kalau betul sakit dan tidak lapor, harus datang, tidak bisa di-handle oleh SDM existing. Program PUSPA ini menambah satu puskesmas dengan lima orang (Tim PUSPA) khusus mengurus Covid-19," ujar Kang Emil.

Baca Juga: Ada Bansos Rp200 Ribu Perbulan untuk Membeli Sembako, Simak Cara Mendapatkannya

"Tim PUSPA ini fokus melacak (kontak erat). Karena saat ini rasio satu kasus hanya empat orang yang berhasil dilacak, seharusnya satu kasus 30 (kontak erat) terlacak. Dengan hadirnya lima orang yang fokus mengurus Covid-19, kami kejar rasio tracing meningkat 1:10 atau 1:15," kata Kang Emil melanjutkan.

"Kita evaluasi selama 2020, ternyata perlawanan melawan Covid-19 melalui puskesmas itu secara umum masih sangat lemah dikarenakan kita tidak bisa mengandalkan SDM yang telah ada di puskesmas untuk melakukan 3 T secara maksimal karena bentrok dengan pelayanan umum," ujarnya menambahkan.

Hingga saat ini diakui Kang Emil, terkait pemanfaatan puskemas di Provinsi Jabar masih belum berjalan maksimal.

Baca Juga: BSP/BPNT Februari 2021 Rp200 Ribu Kembali Disalurkan, Berikut Syarat dan Cara Daftarnya

Hal itu dikarenakan jumlah puskesmas yang ada untuk melayani warga Jabar dirasa kurang, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Terkait pelayanannya, Kang Emil berharap seluruh puskesmas yang ada di Provinsi Jabar dapat seperti Puskesmas Cikarang, Kecamatan Cikarang Utama, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Kang Emil juga mengatakan, untuk melayani penduduknya Provinsi Jabar masih membutuhkan 25 rumah sakit baru.

Baca Juga: TikTok Buss It Challenge Versi Indonesia, Ada Lagu Sunda 'Ayun Ambing', Kebaya, hingga Kain Batik

"Mungkin Bekasi ada satu kalau mau nanti juga sama uangnya dari BUMD," kata Kang Emil.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler