Larangan Mudik Bisa Buat Kunjungan Wisata Meningkat, Disparbud Jabar Siapkan Strategi untuk Cegah Klaster Baru

3 Mei 2021, 17:50 WIB
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Dedi Taufik. /Humas Pemprov Jabar/

PR DEPOK – Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Dedi Taufik menyebut bahwa larangan mudik lebaran yang telah ditetapkan pemerintah diprediksi akan meningkatkan kunjungan wisata di berbagai wilayah.

Untuk mencegah terjadinya klaster Covid-19 yang terjadi akibat kunjungan wisata tersebut, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat telah menyiapkan sejumlah strategi.

“Larangan mudik yang ditetapkan pemerintah diprediksi membuat kunjungan destinasi wisata meningkat secara signifikan. Hal ini harus diantisipasi dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat agar tidak ada klaster baru kasus covid-19,” kata Dedi Taufik yang dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari ANTARA, Senin 3 Mei 2021.

Baca Juga: Farid Gaban Disebut Plintir Belanja Online Jadi Belanja ke Pasar, Bonnie Triyana: Jangan Ngeles Kalau Keliru

Dedi Taufik mengatakan pertengahan minggu ini pihaknya juga sudah mengadakan rapat khusus secara virtual bersama kepala dinas di 27 kota kabupaten beserta tim dari Jabar Digital Service.

Dia mengaku khawatir larangan mudik lebaran yang diberlakukan bisa mengakibatkan lonjakan jumlah pengunjung di 108 destinasi wisata unggulan di Jawa Barat.

Untuk itu, menurutnya, dalam hal ini pihaknya telah menyiapkan beberapa langkah meminimalisir lonjakan tersebut di antaranya dengan menguatkan penjagaann kapasitas kunjungan wisatawan, melakukan tes antigen, serta mengoptimalkan gugus tugas.

Selain itu, lanjutnya, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat juga terus melakukan sosialisasi mengenai protokol kesehatan.

Baca Juga: H-2 Pemberlakuan Larangan Mudik, KAI Catat Belasan Ribu Orang Akan Tinggalkan Jakarta dengan Kereta Api

Pergerakan masyarakat di libur lebaran kali ini dibatasi secara aglomerasi wilayah yang hanya bisa bergerak di wilayah tertentu.

Untuk wilayah Jawa Barat sendiri terdiri dari aglomerasi Jabodetabek dan Bandung Raya.

Hal tersebut menandakan bahwa masyarakat boleh bergerak di wilayah Kota Bandung, Kabupaten Bandung, KBB, dan kota Cimahi namun tetap harus menerapkan protokol kesehatan Mencuci tangan, Memakai masker, dan menjaga jarak.

Selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Dedi berharap semua Kepala Dinas di seluruh Kabupaten dan Kota se-Jawa Barat dapat bersama mengedepankan keselamatan masyarakat dari pandemi Covid-19 ini.

Baca Juga: Minta Takmir Masjid yang Usir Jamaah Pakai Masker Diganti, Gus Nadir: Jangan Hanya Berhenti di Materai

Sementara itu, untuk waktu dan lokasi pelaksanaan tes cepat antigen akan dilakukan bersama dengan divisi pencegahan Covid-19 Provinsi Jawa Barat dan SDM di lapangan serta dibantu oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang telah dikoordinasikan oleh Kepala Dinas Pariwisata setempat.

“Kita harus mengedepankan keselamatan rakyat dan tidak ada klaster baru di libur panjang ini. Harus menjadi komitmen bersama, tidak hanya dari dinas kabupaten dan kota, tetapi juga dengan para pelaku wisata,” ujar Dedi.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler