60 Persen Warga Cemas dan Khwatir karena Covid-19, Ridwan Kamil: Itu Harus Jadi Perhatian Kita

4 September 2021, 20:14 WIB
Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil. /Dok. Humas Provinsi Jawa Barat.

PR DEPOK - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil mengungkapkan kondisi warga di tengah pandemi Covid-19.

Menurut Ridwan Kamil, sebanyak 60 persen warga berdasarkan suatu statistik merasa cemas dan khawatir karena pandemi Covid-19.

Selain itu, Ridwan Kamil mengatakan bahwa sebanyak 5.000-an anak harus ditinggal orang tuanya lantaran Covid-19.

Baca Juga: Saat Kritis, Deddy Corbuzier Telepon Notaris untuk Pindahkan Harta jadi Atas Nama Azka

"Itu juga harus menjadi perhatian kita," tutur Ridwan Kamil seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Sabtu, 4 September 2021.

Oleh sebab itu, lanjut dia, Pemda Jabar akan berkolaborasi dengan Gerakan Titik Koma guna menurunkan tingkat depresi masyarakat.

"Kita akan berkolaborasi. Inilah yang kita harapkan sehingga bisa menurunkan tingkat depresi," tutur eks Wali Kota Bandung ini menambahkan.

Pria yang akrab disapa Kang Emil ini mengungkapkan bahwa pandemi Covid-19 merubah semua aspek kehidupan dan adaptasi dengan situasi baru menjadi sangat rentan terhadap kesehatan mental.

Baca Juga: Cara Daftar BLT Anak Sekolah 2021, Penuhi 3 Syarat agar Siswa SD, SMP, SMA Dapatkan Bantuan Rp4,4 Juta

"Tekanan psikologis juga sangat berat, tingginya angka kematian oleh Covid-19, informasi ketidakjelasan kapan situasi pandemi akan berakhir," ucapnya.

Lebih lanjut, Ridwan Kamil mengatakan bahwa kesehatan mental tidak hanya dialami kalangan tertentu, tetapi hal itu juga dirasakan anak-anak.

"Dari anak-anak sampai pemimpin, seperti saya, pun punya problem yang kadang tidak dimunculkan karena situasi," katanya.

Ridwan Kamil turut menyambut keberadaan Gerakan Titik Koma ini melalui Project Semicolon yang memberikan konseling kesehatan mental kepada masyarakat secara gratis.

Baca Juga: Sering Bikin Konten Bareng Coki Pardede, Tretan Muslim: tapi Saya Nggak Akrab Sama Dia

"Saya menyambut baik sebuah inisiatif Gerakan Titik Koma ini untuk menjangkau mereka-mereka yang mungkin memendam stres, galau, dan kecemasannya, melalui berbagai media," ucap dia.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler