PR DEPOK - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memastikan 162 orang meniggal dunia akibat gempa dahsyat yang melanda Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin, 21 November 2022.
Menurut Ridwan Kamil, data tersebut diperoleh berdasarkan call center Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi.
Para korban kini dirawat di berbagai rumah sakit di Cianjur.
Baca Juga: Cek BSU Tahap 8 2022 Online via HP agar Pekerja Dapat Cairkan BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp600.000
Selain itu, Ridwan Kamil juga memberitahu bahwa sebanya 2345 rumah rusak berat dan 13.400 warga mengungsi akibat gempa.
“Data Terakhir, per jam 21.00, dari call center BPBD Cianjur, korban bertambah dimana yang meninggal dunia 162 jiwa, 326 luka berat/ringan. 2345 rumah rusak berat. 13.400 pengungsi," tulis Ridwan Kamil, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari akun Instagram miliknya.
Ridwan kamil menambahkan bahwa suasana masih rawan karena 88 kali getaran atau gempa susulam terjadi di skala 1,5 hingg 4,8 skala richter.
Tak hanya itu, ketersediaan listri di sana baru menyala 20%, butuh 3 hari untuk normal kembali, sinyal seluler pun banyak yang terkendala.
Mengenai bantuan, Ridwan Kamil menjelaskan bahwa semua perangkat negara sudah bergerak, dari membangun RS darurat, membuat dapur umum, tenda-tenda pengungsian, hingga membersihkan longsor yang masih menutupi jalan.
Menurutnya para korban yang meninggal itu mayoritas merupakan anak-anak. Karena, kata dia, banyak anak-anak yang sedang berada di bangunan madrasah saat gempa terjadi.
Baca Juga: Takut Gemuk? Coba 5 Cemilan ini, Bisa Dikonsumsi Sebelum Tidur
Ridwan Kamil mengatakan, penanganan korban gempa di Cianjur dilakukan di tiga rumah sakit, yakni RS Sayang Cianjur, RS Cimacan, dan RS Bhayangkara Polri di Cianjur.
Namun, menurut dia, upaya penanganan juga dilakukan di rumah sakit daerah lain seperti Sukabumi atau Bandung agar tidak berobat ke luar rumah.
Pasalnya, di RSUD Cianjur, para korban dirawat di tempat parkir dengan tenda-tenda untuk menunggu gempa.
“Di banyak tempat, karena cuaca gelap, api panas, akses terputus, diduga masih ada orang hilang dan terjebak yang jatuh, karena itu, kami perkirakan jumlah korban akan bertambah di beberapa titik. " ujar Ridwan Kamil.***