Jelang Pilkada 2020, Bawaslu Jabar Temukan Ribuan Dukungan untuk Calon Independen dari Orang Mati

17 Juli 2020, 19:41 WIB
Komisioner Bawaslu Jabar Zaki Hilmi.* /Antara

PR DEPOK - Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) sudah di depan mata. Partai politik dan para pasangan calon tengah berebut hati masyarakat yang akan menjadi pemilihnya. Sejumlah Kota/Kabupaten di Provinsi di Jawa Barat juga akan menggelar kontestasi Pilkada.

Belum diketahui siapa-siapa saja calonnya, namun Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jawa Barat (Jabar) menemukan fakta yang mengejutkan.

Bawaslu Jabar menemukan adanya 7.026 orang yang telah meninggal dunia menjadi pendukung atau menyatakan dukungan politik untuk bakal pasangan calon perseorangan atau independen pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 di Provinsi Jabar.

Baca Juga: Tak Puas dengan Vonis Dua Terdakwa, Novel Baswedan: Persidangan Sandiwara dan Sudah Diskenariokan

"Kami temukan 90.882 pendukung bakal paslon perseorangan atau independen di ajang Pilkada Serentak 2020 tidak memenuhi syarat atau TMS berdasarkan tujuh kategori. Dan dari jumlah tersebut, sebanyak 7.026 pendukung di antaranya ternyata didapati telah meninggal dunia," kata Komisioner Bawaslu Jabar Zaki Hilmi di Bandung pada Jumat, 17 Juli 2020 yang dikutip dari Antara oleh Pikiranrakyat-depok.com.

Zaki menuturkan temuan adanya orang yang sudah meninggal dunia namun tercatat sebagai pendukung tersebut diperoleh seusai Bawaslu Jabar melaksanakan verifikasi faktual terhadap data pendukung lima bakal pasangan calon perseorangan yang akan berlaga di ajang Pilkada Serentak 2020.

Sebanyak lima bakal pasangan calon perseorangan akan berlaga di Pilkada Serentak 2020 yakni Pilkada Kabupaten Indramayu, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Cianjur.

Baca Juga: Demi Mendapat Banyak Uang, Kuli Bangunan Ini Tipu Ratusan Janda dari Berbagai Kota 

Adapun kelima bakal pasangan calon perseorangan tersebut adalah Toto Sucartono-Dies Handika di Pilkada Indramayu, Cep Zamzam Dzulfikar-Padil Karsoma di Pilkada Tasikmalaya, Endang-Agustian di Pilkada Karawang, dan Muhamad Toha-Ade Sobari dan Dadan Supardan-Irvan Helmi Khadafi di Pilkada Cianjur.

Zaki Hilmi mengatakan ribuan orang meninggal yang memberikan dukungannya itu tersebar di Kabupaten Indramayu sebanyak 1.463 nama, Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 193 nama, Kabupaten Karawang sebanyak 4.895 nama, dan Kabupaten Cianjur sebanyak 475 nama.

Untuk memastikan data tersebut, kata Zaki, pihaknya melakukan verifikasi faktual langsung ke sejumlah pemakaman nama-nama yang bersangkutan dan juga melakukan verifikasi kepada pihak keluarga untuk memastikan bahwa nama-nama yang bersangkutan memang telah meninggal dunia.

"Dan yang terpenting adalah adanya kesaksian. Kita otomatis melakukan pencoretan untuk data orang meninggal yang masuk dalam data dukungan," katanya.

Baca Juga: Kenakan Daster Hijau, Catherine Wilson Jalani Pemeriksaan Awal Terkait Kepemilikan Sabu

Selain orang yang telah meninggal, Zaki memaparkan mengenai jumlah data tidak memenuhi syarat dari enam kategori lainnya.

Kategori tersebut berasal dari kategori pekerjaan yakni terdapat 17 pendukung anggota TNI, 10 anggota polisi, 782 PNS, 782 penyelenggara pemilihan, dan 984 kepala/perangkat desa yang memang dilarang untuk memberikan dukungan.

Untuk data tidak memenuhi syarat lainnya, lanjut dia, sebanyak 60.822 pendukung tidak menyatakan mendukung dan mengisi form lampiran BA.5-KWK, 2.231 pendukung ganda internal, 3.228 pendukung data fiktif, dan 18.391 pendukung tidak dapat dipastikan keberadaannya.***

 
Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler