Dengan Gaya Hidup Sederhana, Atalia Kamil Sebut Perempuan Bisa Jadi Benteng Korupsi di Keluarga

- 15 Desember 2020, 18:15 WIB
Ketua TP-PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya.
Ketua TP-PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya. /Instagram/@ataliapr./

PR DEPOK –  Upaya pencegahan korupsi bisa dilakukan oleh siapa saja melalui berbagai cara, tak terkecuali oleh perempuan atau ibu rumah tangga (IRT).

Hal tersebut dilontarkan oleh Ketua TP-PKK Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya Ridwan Kamil saat menghadiri Talkshow Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) Tingkat Provinsi Jawa Barat 2020 dengan tema "Jabar Juara Tanpa Korupsi, Integritas Terjaga Kala Pandemi", di Gedung Sate, Bandung, Selasa 15 Desember 2020.

Tak hanya itu saja, Atalia menilai perempuan bisa turut berperan sebagai benteng pencegahan korupsi di level keluarga.

Baca Juga: Siap Jadi Penjamin Penangguhan HRS, Muannas Alaidid ke Fadli Zon: Tanya Ahmad Dhani Gimana Hasilnya?

“Perempuan tentunya sangat berperan sekali, apalagi sebagai ibu rumah tangga, dia punya suami. Kaum perempuan saya kira bisa menjadi benteng (pencegahan korupsi),” kata Atalia seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Ia mengatakan, perempuan menjadi benteng luar biasa ketika dia memiliki gaya hidup yang sederhana dan tidak berlebihan.

“Maka dia akan mampu untuk mendorong suaminya tidak melakukan hal-hal yang diluar dari kemampuan dan kapasitasnya,” ucapnya.

Seorang istri, kata Atalia, perlu mengingatkan sang suami agar tidak melakukan tindakan korupsi dalam pekerjaannya.

Baca Juga: Viral DPRD DKI Walkout Saat PSI Bicara, Tsamara Amany: Dimusuhi Satu Republik Pun Kami Siap!

“Jika diperlukan, istri berhak menanyakan kepada suami jika nafkah yang diterimanya berasal dari sumber pendapatan yang tidak jelas,” kata istri Gubernur Jabar, Ridwan Kamil itu.

Kemudian, Atalia juga memberikan saran kepada para istri agar saling mengingatkan satu sama lain. 

“Karena bagaimanapun juga sebagai istri kita harus terus-menerus menyampaikan (antikorupsi), contohnya adalah ketika suami bawa pulang uang maka kita sampaikan, ini uang apa, kalau ini uang yang tidak jelas sumbernya saya tidak mau terima, misalkan seperti itu,” kata dia.

Baca Juga: PSI Bocorkan Jokowi Tawarkan Jabatan Menteri Sosial, Begini Tanggapan PDIP dan Tri Rismaharini

Ia menganjurkan untuk memberikan komitmen bahwa seorang istri harus menginginkan anaknya diberikan makanan yang halal supaya mereka menjadi anak-anak yang sehat, saleh, dan lain sebagainya.

“Penting sekali peran seorang istri dan ibu dalam keluarga terkait dengan antikorupsi ini,” ucap Atalia.

Pada kesempatan yang sama, Atalia menambahkan bahwa ada tiga hal yang mengakibatkan terjadinya tindakan korupsi.

Ketiga hal itu, dikatakan Atalia,  karena terjadinya pembiaran, tekanan kebutuhan ekonomi, serta pembenaran.

Baca Juga: Cek Fakta: UAS Dikabarkan Pensiun sebagai Ulama karena Tak Dipercayai Warga Medan, Simak Faktanya

“Misalkan, gaji saya kecil tapi pekerjaan saya berat, berarti saya boleh ini mengambil sedikit saja atau saya sudah lama bekerja tapi kenapa gaji saya masih segini saja. Jadi, memang banyak sekali faktornya,” ujarnya.

Maka dari itu, Atalia pun mengajak kepada semua elemen masyarakat agar menjadikan antikorupsi sebagai budaya.

“Jadi, memang penting sekali bagaimana kita memberikan kebiasaan baik ini kepada masyarakat. Jadikan antikorupsi sebagai budaya,” kata Atalia.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah