Siklus Gempa Sesar Lembang
Untuk diketahui, sesar Lembang membentang sepanjang 29 kilometer dari wilayah Cimeta, Padalarang, hingga wilayah sekitar Batu Lonceng, Selatan Bukit Tunggul.
Sesar tersebut memotong wilayah Bandung menjadi dua bagian. Bagian utara meliputi wilayah selatan gunung Burangrang, Lembang, hingga Maribaya. Sedangkan wilayah selatan meliputi wilayah utara Cimahi, pusat kota Bandung, hingga utara wilayah Cibiru.
Untuk mengungkap siklus dari gempa sesar Lembang, Dr. Mudrik melakukan penelitian dengan mencatat rekaman kejadian gempa pada lapisan tanah di beberapa titik yang ada di sesar Lembang.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan, bahwa terdapat pergeseran tanah sepanjang 3 milimeter per tahun.
Baca Juga: Tegaskan Pasien Covid-19 Gratis Masuk RS, Wiku Adisasmito: Perawatan Sepenuhnya Ditanggung Negara
Selain itu, pada lapisan tanah yang diteliti, Dr. Mudrik berhasil merekonstruksikan gempa yang pernah terjadi sebelumnya.
Dengan menggabungkan kedua temuan tersebut, Dr. Mudrik mengindikasi terdapat jeda siklus gempa selama 130 tahun.
“Dari sini kita bisa rekonstruksikan ada kejadian gempa bumi pada tahun 1909, 1907. Lalu ada jeda kejadian gempa bumi yang tidak kita tahu. Kemudian lebih jauh ada kejadian gempa bumi 1415 dan 1285. Kurang lebih, siklus dari kejadian gempa bumi (sesar Lembang) sekitar 130 tahun,” tutur Dr. Mudrik dalam kanal Youtube SM-IAGI ITB, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com.