Network
PR DEPOK - Masuk dalam tiga besar calon presiden (Capres) dari hasil survei pilihan milenial, Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil (RK) memberikan tanggapannya.
Sebelumnya, Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis survei pilihan anak muda atau milenial terhadap Capres pilihannya.
Gubenur DKI Jakarta, Anies Baswedan diperingkat pertama, disusul Gubenrnur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, serta ketiga diduduki Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Berdasarkan kabar yang dihimpun, Anies Baswedan mendapatkan pilihan sebesar 15,2 persen, Ganjar Pranowo sebesar 13,7 persen, dan Ridwan Kamil sebesar 10,2 persen.
Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan dalam kurun waktu 4 hingga 10 Maret 2021 dengan metode simple random sampling yang melibatkan 206.983 responden yang terdistribusi secara acak.
Hasil survei Indikator Politik Indonesia pilihan milenial ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indikator Indonesia Burhanuddin Muhtadi.
Ridwan Kamil mengucapkan terima kasih atas apresiasi dari survei tersebut, namun ia menyatakan bahwa etos kerjanya tidak akan berubah.
"Ya saya mah hatur lumayan weh. Saya tidak berubah etos kerjanya. Tidak ngatur-ngatur, tidak nge-buzzer-buzzer, tidak. Tapi kalau diapresiasi secara elektroral ya alhamdulillah," kata Ridwan Kamil dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.
Lebih lanjut, Ridwan Kamil berkomentar bahwa, selain hasil survei tersebut tak akan mengubah etos kerja yang dilakukannya selama ini, hal yang paling penting adalah memberikan kinerja yang terbaik untuk warga Jawa Barat karena capres itu masih jauh.
"Dan juga masih panjang, jadi intinya mah faktanya diterima, tapi tidak mengubah etos kerja, saya tetap semangat, tetap kreatif, tetap inovatif," ujarnya.
Sementara itu, terkait nama Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang masuk ke dalam daftar tiga teratas, Ridwan Kamil tidak menganggap mereka sebagai saingan.
Baca Juga: Ciri-ciri Lolos Kartu Prakerja Gelombang 15, Dapat Dicek dengan Cara Berikut
Mantan Wali Kota Bandung ini menjelaskan bahwa capres itu adalah elektabilitas mitra bukan perseorangan.
"Buat saya semuanya calon mitra bukan saingan. Karena kalau capres itu bukan soal elektabilitas perseorangan namun pasangan," ujar Ridwan Kamil.***
