"Tekanan psikologis juga sangat berat, tingginya angka kematian oleh Covid-19, informasi ketidakjelasan kapan situasi pandemi akan berakhir," ucapnya.
Lebih lanjut, Ridwan Kamil mengatakan bahwa kesehatan mental tidak hanya dialami kalangan tertentu, tetapi hal itu juga dirasakan anak-anak.
"Dari anak-anak sampai pemimpin, seperti saya, pun punya problem yang kadang tidak dimunculkan karena situasi," katanya.
Ridwan Kamil turut menyambut keberadaan Gerakan Titik Koma ini melalui Project Semicolon yang memberikan konseling kesehatan mental kepada masyarakat secara gratis.
Baca Juga: Sering Bikin Konten Bareng Coki Pardede, Tretan Muslim: tapi Saya Nggak Akrab Sama Dia
"Saya menyambut baik sebuah inisiatif Gerakan Titik Koma ini untuk menjangkau mereka-mereka yang mungkin memendam stres, galau, dan kecemasannya, melalui berbagai media," ucap dia.***