Demi Penuhi Target Vaksinasi Jabar Tahun 2021, Bidan akan Jadi Vaksinator Masyarakat Umum di Tingkat Desa

- 16 September 2021, 20:45 WIB
Ilustrasi vaksinasi.
Ilustrasi vaksinasi. /Unsplash/Mat Napo

PR DEPOK - Hingga kini, Jawa Barat tercatat sudah menyuntikkan 18,4 juta dosis vaksin dengan target total 37 juta dosis hingga Desember 2021.

Demi mempercepat tercapainya target, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat berencana menginisiasi tenaga bidan untuk menjadi vaksinator di desa/kelurahan.

Satu orang bidan ditargetkan melakukan vaksinasi bagi 35 hingga 50 orang per hari di 5.899 titik yang telah ditentukan.

Baca Juga: Sering Disebut Musisi Kampungan, Charly Van Houten: Aku Sukses di Situ, Terbukti Lagunya Dimakan Juga

Wakil Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil mengatakan bidan mandiri yang tersebar di desa/kelurahan bisa dioptimalkan untuk mempercepat vaksinasi.

Dinilai terbiasa menyuntikkan vaksin bagi ibu hamil, tenaga kesehatan yang satu ini juga akan ditugaskan untuk menjadi vaksinator bagi kelompok masyarakat umum.

“Pemerintah sudah merambah ke wilayah desa dan kelurahan melalui gerakan dari puskesmas dan juga bidan mandiri desa jadi setiap satu orang bidan mandiri itu bisa mereka melakukan vaksinasi bagi 50 orang penduduk desa,” tuturnya dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari situs resmi Pemprov Jabar.

Baca Juga: Tak Menolak Jika sang Anak Dijodohkan dengan Putra ke-2 Nagita Slavina, Aurel: Sama Rafathar Juga Boleh

Selain pemerintah daerah, sejumlah pihak swasta juga ikut serta menggelar vaksinasi mandiri yang akan mempercepat Jawa Barat membentuk herd immunity.

Bila rencana tersebut terlaksana dengan baik dan konsisten, maka target 37 juta akan tercapai.

"Saya kira ini penting sekali. Semakin banyak universitas komunitas dan target sasaran kita, akan semakin cepat terealisasi," tutur Atalia.

Menimbang ketersediaan vaksin di Jawa Barat yang terbilang aman, masyarakat diminta  segera mendaftarkan diri untuk melakukan vaksinasi.

Baca Juga: Perkuat Pertahanan Udara, Arab Saudi Segera Pesan Iron Dome Milik Israel

Selain itu, menjawab pertanyaan yang kerap mengundang tanda tanya masyarakat, Atalia menegaskan vaksinasi dosis pertama dan kedua tetap aman bila dilakukan di dua lokasi berbeda dengan syarat jenis vaksin yang digunakan tetap sama.

“Kemarin saja saya cek vaksin pertama di tempat tersebut kemudian yang keduanya di tempat berbeda dan terdekat misalnya ke puskesmas dan bidan desa itu tidak masalah"

"Jadi sudah dipastikan itu aman,” ujarnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Pemprov Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x