30 Desa Wisata Baru Siap Hadir di Jawa Barat Tahun 2020

- 31 Januari 2020, 10:17 WIB
WAKIL Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menghadiri pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Desa Wisata Indonesia Jabar Periode 2020-2024 di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis 30 Januari 2020.*
WAKIL Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menghadiri pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Desa Wisata Indonesia Jabar Periode 2020-2024 di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis 30 Januari 2020.* /DOK. HUMAS PEMPROV JABAR/

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan pendirian 30 desa wisata baru pada 2020. Hal itu dilakukan sebagai upaya mendorong sektor pariwisata sekaligus meningkatkan ekonomi warga desa.

"Wisata di Jawa Barat sedang dikembangkan secara maksimal. Bapak Gubernur (Ridwan Kamil) ingin desa menjadi destinasi wisata. Tahun 2020, Pemprov Jabar menargetkan hadirnya 30 desa wisata baru," ucap Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum saat menghadiri pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Desa Wisata Indonesia (Asidewi) Jabar Periode 2020-2024 di Bandung, Kamis 30 Januari 2020.

Dia mengatakan, desa adalah ujung tombak pembangunan sehingga salah satu indikator kesuksesan program pembangunan terwujud dari kesejahteraan warga desanya.

Baca Juga: Kembali Berulah, Polisi Dalami Kasus Tawuran yang Tewaskan Satu Pelajar Depok

Baca Juga: 2 Warga Depok Diduga Terpapar Virus Corona Sejak 22 Januari, Dinkes Baru Infokan 8 Hari Kemudian

Dengan kepengurusan yang baru ini, Uu Ruzhanul Ulum mengajak Asidewi Jabar menjadi mitra pemerintah dalam mengembangkan desa wisata serta mempromosikan destinasi wisata di Jabar.

"Kepengurusan baru Asidewi harus ngabret mengembangkan desa wisata. Kami ingin masyarakat maju dengan memanfaatkan segala sumber daya yang ada di desa. Promosikan destinasi wisata di Jawa Barat," kata Uu Ruzhanul Ulum sebagaimana diberitakan Antara.

Ketua DPD Asidewi Jabar Maulidan Isbar mengatakan, desa di Jabar berpotensi menjadi desa wisata terbaik di Indonesia.

"Dengan sejuta kekayaan alam dan khazanah budayanya, Jawa Barat berpeluang jadi yang terbaik," katanya.

Baca Juga: Putuskan Evakuasi WNI di Wuhan Terkait Virus Corona, Jokowi: Bukan di Negara Kita

Menurut dia, langkah yang akan ditempuh Asidewi dalam mengembangkan desa wisata adalah rekayasa sosial dan rekayasa fisik.

Maulidan berujar, Asidewi akan lebih dulu mengutamakan rekayasa sosial agar masyarakat siap dengan konsep pembangunan, terutama karena desa wisata merupakan community based tourism.

Sementara rekayasa fisik atau infrastruktur bisa berlangsung secara bertahap dan berkesinambungan.

"Poin kami melaksanakan rekayasa sosial. Kami bisa terlibat memberi pelatihan, inkubasi, dan lain sebagainya," katanya.

Terkait konsep pembangunan pariwisata, Ketua Umum Asidewi Andi Yuwono mengatakan, konsep tersebut harus komprehensif dan memenuhi unsur ABCGM (akademisi, pebisnis, komunitas, pemerintah, dan media) dalam pentahelix.

"Pariwisata tidak bisa parsial. Dukungan pentahelix diperlukan, semua (akademisi, pebisnis, komunitas, pemerintah, dan media) adalah mitra strategis mengembangkan desa," katanya.

Dia mengingatkan pembangunan kepariwisataan harus memperhatikan posisi, potensi, dan peran masyarakat baik sebagai subjek, pelaku, maupun penerima manfaat pengembangan karena dukungan masyarakat turut menentukan keberhasilan jangka panjang pengembangan kepariwisataan.

Adapun dukungan masyarakat dapat diperoleh melalui penanaman kesadaran masyarakat akan arti penting pengembangan kepariwisataan.

Untuk itu, dibutuhkan proses dan pengondisian untuk mewujudkan masyarakat yang sadar wisata.

"Masyarakat yang sadar wisata akan dapat memahami dan mengaktualisasikan nilai-nilai penting yang terkandung dalam Sapta Pesona," ujarnya.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x