7 Warga Jabar Positif Virus Corona, Tidak Ada Penambahan Kasus Baru di Depok

- 15 Maret 2020, 16:06 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat menggelar jumpa pers terkait surat edaran pencegahan virus corona di Jabar, Minggu (15/3/2020) *Tommy Riyadi
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat menggelar jumpa pers terkait surat edaran pencegahan virus corona di Jabar, Minggu (15/3/2020) *Tommy Riyadi /*Tommy Riyadi/

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) telah mengumumkan situasi terkini terkait data penyebaran virus corona atau COVID-19 di Jawa Barat.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan bahwa terdapat tujuh warga Jabar yang dikonfirmasi positif virus corona atau Coronavirus Disease (COVID-19). Dari tujuh orang tersebut, satu di antaranya adalah berasal dari Kota Bandung.

Selain itu, ia juga melaporkan per hari ini, Minggu, 15 Maret 2020, terdapat 706 orang yang sedang dipantau.

“Artinya belum menjadi pasien. Kemudian 256 telah selesai dikarantina selama 14 hari, masih ada 448 yang sudah menjalani pemantauan,” kata Emil, sapaan akrabnya.

Baca Juga: Bayi Baru Lahir di Inggris Dinyatakan Positif Virus Corona 

“Kemudian pasien dalam pengawasan atau mereka yang masuk rumah sakit ada 82, 54 itu adalah negatif hasil labnya, 28 masih proses, dan yang positif di Jawa Barat ada 7,” ucapnya.

Data sebaran dari ketujuh yang dikonfirmasi positif COVID-19 yaitu satu di Kota Bandung, satu di Kota Cirebon, satu di Kota Cianjur, dua di Kabupaten Bekasi, dan dua di Kota Depok.

“Dua di Depok sebagai pasien nomor satu dan nomo dua yang sempat disampaikan oleh Presiden Jokowi,” kata Emil.

“Oleh karena itu, kami mengimbau kepada semua untuk tenang, pemerintah sesuai protokol dari pemerintah pusat sangat sigap melakukan kewaspadaan yang rasional dan terukur,” ucapnya.

Baca Juga: Meski CFD Telah Ditiadakan Akibat Virus Corona, Sejumlah Warga Masih Lakukan Olahraga di Kawasan MH Thamrin hingga Sudirman 

Melalui akun Instagram pribadinya, Emil mengungkapkan bahwa pihaknya sudah melakukan prosedur baru, yaitu tes proaktif.

“Jadi Pemprov Jabar dengan labkes kesehatannya bersama Unpad dan ITB akan melakukan tes kepada mereka yang tidak bergejala dan belum ke rumah sakit tapi kita patut waspadai pola aktivitasnya," ujarnya.

Emil menambahkan, dampak terkait adanya kasus ini adalah pembatasan atau social distancing, kegiatan-kegiatan yang diperkirakan penuh dengan orang dan kerumunan ia mengimbau sebaiknya dikurangi.

Tak hanya itu, Emil juga menyampaikan terkait dampak ekonomi, utamnya ketersediaan sembako, mengimbau masyarakat Jabar agar tidak perlu khawatir.

Baca Juga: Imbas dari Kebijakan Anies Baswedan Liburkan Sekolah, Sejumlah Pengemudi Ojek Daring Minim Notifikasi Pesanan Penumpang 

“Tim pemprov sudah menyediakan prosedur agar harga sembako tidak melambung,” katanya.

Emil menyampaikan bahwa pusat informasi dan koordinasi COVID-19 di Jabar berjalan sangat baik.

“Semua informasi masuk dengan disiplin, kita sebarkan dengan cara yang baik dan tentunya koordinasi dengan tenaga kesehatan dan rumah sakit juga berjalan dengan baik,” katanya menambahkan.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x