3 Penumpang KRL Positif, Pemprov Jabar Minta Pengelola Perketat Phsycical Distancing

- 5 Mei 2020, 13:05 WIB
GUBERNUR Jawa Barat, Ridwan Kamil.*
GUBERNUR Jawa Barat, Ridwan Kamil.* /RIRIN NUR FEBRIANI/PR/

PIKIRAN RAKYAT - Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah melakukan tes swab kepada 397 penumpang moda transportasi kereta listrik (KRL) pada Senin, 27 April 2020 silam.

Pihaknya juga telah melaporkan hasil tes swab COVID-19 tersebut kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Hasilnya menunjukkan, tiga penumpang dinyatakan positif COVID-19.

"Kita sampaikan informasi ada yang positif ini ke Kementerian Perhubungan dan mungkin sekarang sedang dirapatkan," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung Pakuan Kota Bandung pada Selasa, 5 Mei 2020.

Baca Juga: Cek Fakta: Darah Jemaah Tabligh di India Dikabarkan Bisa Sembuhkan Corona, Simak Faktanya 

Sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19, Kang Emil, sapaan akrabnya mengusulkan kepada pengelola KRL yakni PT KAI untuk menerapkan physical distancing dan protokol kesehatan dengan ketat.

"Kalau KRL tidak bisa diberhentikan, tolong pastikan dengan pengawasan ketat physical distancing-nya," ujarnya dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari Humas Jabar.

"Jadi, kuncinya bukan KRL-nya, tapi kepadatannya. Karena waktu itu KRL ini diputuskan tidak dihentikan operasionalnya, maka minimal kepadatannya diatur," katanya.

Sebelumnya, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Berli Hamdani, dalam jumpa pers di Gedung Sate, Kota Bandung mengatakan, pihaknya sudah menindaklanjuti hasil tes swab tersebut dengan merujuk satu orang positif COVID-19 ke rumah sakit rujukan dan dua lainnya untuk isolasi diri.

Baca Juga: Pemkot Depok Fungsikan 2 RS Swasta Isolasi ODP dan PDP Ringan, Biaya Gratis 

"Sudah ditindaklanjut yang ketiga itu. Ada yang dirujuk ke RS Persahabatan karena kebetulan udah usia lanjut dan penyakit lain dan yang lainnya itu kita minta untuk isolasi mandiri," kata Berli di Kota Bandung, Senin, 4 Mei 2020.

"Kami beri rekomendasi kepada pengelola, jika tidak bisa berhenti beroperasi sementara waktu, penumpang dibatasi setengah atau sepertiga dari kapasitas, tergantung posisi penumpang. Supaya jaraknya aman untuk mencegah terjadinya penularan antarpenumpang," tuturnya.

Berli menyatakan tes swab pada penumpang KRL merupakan salah satu kegiatan Pemda Provinsi Jabar yang bersifat proaktif dalam melakukan screening. Tujuannya, untuk menemukan peta persebaran COVID-19 dan menanganinya sedini mungkin.

Baca Juga: Dedikasi untuk Tenaga Medis, Queen Rilis Lagu 'You Are The Champions' 

"Ini (screening) adalah salah satu strategi kita dalam menghadapi COVID-19 di Jabar, supaya kita bisa menemukan kasus tersebut lebih dini dan juga kita bisa mengatasinya justru pada level yang belum membahayakan bagi masyarakat," katanya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Humas Jawa Barat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah