Network
PIKIRAN RAKYAT - Akibat pandemi virus corona, beberapa industri tutup sementara. Hal tersebut membuat banyak orang kehilangan pekerjaan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat Mochamad Ade Afriandi mencatat, ada 62.848 pekerja dari 1.041 perusahaan di Jawa Barat yang dirumahkan dan mendapat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat pandemi virus corona.
Dikutip dari situs resmi Humas Jabar oleh Pikiranrakyat-Depok.com, rinciannya angka tersebut adalah, 666 perusahaan merumahkan 50.187 pekerja dan 375 perusahaan mem-PHK 12.661 pekerja.
Sementara itu, pekerja terdampak yang sudah melapor dengan melengkapi data nama dan alamat mencapai 49.503 orang.
Baca Juga: PSBB Jabar Sorot Penyebaran Corona di Tempat Kerja, Siapkan 6 Hal Berikut Ini
Ade mengatakan, Disnakertrans Jawa Barat menyediakan layanan asistensi bagi pekerja yang dirumahkan dan di-PHK untuk mendaftarkan diri dalam Program Kartu Prakerja di UPTD dan Balai Latihan Kerja Disnakertrans Jawa Barat.
"Disnakertrans Jawa Barat menyediakan layanan asistensi untuk Kartu Prakerja yang kami singkat Lauk-PK. Dilaksanakan di 5 UPTD yaitu Wilayah I Bogor, Wilayah II Karawang, Wilayah III Cirebon, Wilayah IV Bandung, dan Wilayah V Garut," kata Ade.
"Diselenggarakan juga di Balai Latihan Kerja Disnakertrans, Balai Latihan Kerja di Bandung, yakni Balai Latihan Kerja Mandiri dan Balai Latihan Kerja Pekerja Migran Indonesia. Satu lagi di Bekasi, Balai Latihan Kerja Kompetensi," tuturnya.
Pendaftaran Program Kartu Prakerja berlangsung dalam 30 gelombang, mulai dari 11 April 2020 sampai November 2020. Kuota Jawa Barat dalam Program Kartu Prakerja mencapai 937.511.
