1.000 Penari Merak Meriahkan Acara Tari Merak Sadunya di Gedung Sate Bandung

- 18 September 2022, 17:29 WIB
Ridwan Kamil dan ribuan peserta tari merak di Gedung Sate.
Ridwan Kamil dan ribuan peserta tari merak di Gedung Sate. /Dok Disparbud Jabar

PR DEPOK – Pada Minggu, 18 September 2022 sebanyak 1.000 orang memeriahkan acara Tari Merak Sadunya yang diadakan di Gedung Sate, Kota Bandung.

1.000 orang lebih penari tersebut berasal dari berbagai latar belakang ada yang pelajar, Mahasiswa, Guru dan banyak lagi.

Kegiatan ini diadakan dalam rangka menjadikan Tari Merak menjadi salah satu ikon Jawa Barat karena telah ditetapkan sebagai warisan Budaya Tak Benda Asal Jawa barat.

Baca Juga: Lirik Lagu 2 Baddies - NCT 127 dengan Terjemahan Bahasa Indonesia

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau yang biasa dipanggil Kang Emil pun hadir berserta istrinya Ibu Atalia atau ibu cinta, memberikan sambutannya.

Kang Emil memakai baju pangsi berwarna hitam dan ibu Cinta mengenakan pakaian Tari Merak dengan mahkotanya.

Kang Emil menyampaikan, “Hari ini hari berbahagia, kita merayakan bahwa tari merak sudah dinyatakan sebagai warisan dunia dari tanah Sunda dan tentu Jawa Barat menjadi Provinsi terbaik dalam bidang budaya."

Baca Juga: Cek Penerima BSU 2022 Online Lewat HP di Sini dan Cairkan BLT Pekerja Rp600.000

Tari merak ini diciptakan pada tahun 1950-an oleh seniman dan koreografer tari asal Jawa Barat bernama Raden Tjetje Soemantri.

Beliau mengambil gerakan-gerakan indah dari burung merak yang kemudian dijadikan sebuah tarian. Pada mulanya, penciptaan tarian ini ditujukan untuk menghibur para delegasi Konferensi Asia Afrika dalam acara resepsi di Bandung tahun 1955.

Sepeninggal Raden Tjetje Somantri pada Tahun 1963, Irawati Durban sebagai muridnya menyempurnakan tatanan Tari Merak ciptaan Rd. Tjetje Somantri dengan mengolah kembali struktur koreografi tariannya.

Baca Juga: Daftar Nama Penerima PKH Tahap 3 September 2022 Ada di Sini, Segera Cek dan Cairkan Bansos hingga Rp750.000

Tarian ini biasa ditarikan secara rampak, tiga penari atau lebih yang masing-masing memerankan merak betina atau merak jantan.

Iringan lagu gendingnya adalah lagu Macan Ucul. Di antara tarian ciptaan R. Tjetje Somantri mungkin tari merak inilah yang paling terkenal di Indonesia dan di luar negeri.

Dalam acara Tari Merak Sadunya Pemerhati Budaya dari Rumpun Indonesia Marintan Sirait mengatakan, kegiatan ini bermaksud untuk mengajak perempuan lintas disiplin, lintas wilayah dengan beragam latar belakang, untuk menari bersama dengan narasi yang menunjukkan semangat persatuan, upaya pemajuan kebudayaan, dan membangun toleransi.

Baca Juga: Cara Daftar Bansos PBI JK 2022 Online, Modal KTP dan KK Bisa Dapat Iuran BPJS Kesehatan Gratis

Menurut Marintan, Tari Merak merupakan simbol tepat yang merepresentasi kepedulian perempuan terhadap lingkungan, membangun semangat gotong royong bagi perempuan yang masih memiliki keterbatasan bersuara, dan dukungan terhadap gerakan inklusivisme.

"Melalui kerja sama lintas komunitas ini, kami meyakini bahwa pendekatan seni mampu membuka ruang ekspresi juga sekaligus menjadi jembatan untuk berpikir secara kritis mengenai persoalan sosial yang berkembang di Tanah Air dan dunia," paparnya.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Instagram @disparbudjabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x