Meski ada bantuan dari pemerintah, namun mereka mengeluhkan prosesnya tidak mudah, antrean panjang, dan proses lama.
SdS merupakan lembaga yang di dalamnya terdiri dari Abdul Hamid M. Sastra (Dosen Fakultas Ilmu Budaya Unpad), Adib Hidayat (wartawan musik), M Malik (wartawan, aktivis budaya, teater, Sekjen Seniman Jeprut, dan sekretaris Paguyuban Panglawungan Sastra Sunda), Soeria Disastra (pegiat sastra Tionghoa, Sunda, dan Indonesia), dan Herry Dim (seniman).
Baca Juga: Harga Emas Antam 17 Juni 2020 Turun Rp 3.000, Berikut Rinciannya
Menurut Ketua Dewan Kesenian Kota Bandung (DKKB), Rahmat Jabaril, terdapat 2.300 seniman di Kota Bandung yang sekarang sangat perlu bantuan.
Di Kabupaten Bandung, menurut Ketua Dewan Kebudayaan Kabupaten Bandung Dian Hendrayana, jumlahnya mencapai ribuan.
Seniman jalanan (pengamen) yang selama ini tidak mengandalkan event atau panggungan, juga terkena dampaknya.
Baca Juga: Bahaya Berbicara dalam Transportasi Publik, Berikut Penjelasan dari Dokter Spesialis
Menurut sesepuh Kelompok Penyanyi Jalanan (KPJ) Martha Topeng, jumlah penyanyi jalalan yang sudah terdata di Kota Bandung aterdapat sebanyak 250 orang dan 200 orang di Kabupaten Bandung.
"Di lingkungan seni tradisi, kondisinya lebih parah lagi," demikian keterangan Dalang Opick Sunandar Sunarya dari Lingkung Seni Mekar Arum 2, Kebon Hui, Parongpong, Bandung Barat.
Nayaga dan kru Mekar Arum 2 yang berjumlah 37 orang bergantian datang ke rumahnya sekadar meminta beras dan uang buat membeli kebutuhan sehari-hari.