Mengenai bantuan, Ridwan Kamil menjelaskan bahwa semua perangkat negara sudah bergerak, dari membangun RS darurat, membuat dapur umum, tenda-tenda pengungsian, hingga membersihkan longsor yang masih menutupi jalan.
Menurutnya para korban yang meninggal itu mayoritas merupakan anak-anak. Karena, kata dia, banyak anak-anak yang sedang berada di bangunan madrasah saat gempa terjadi.
Baca Juga: Takut Gemuk? Coba 5 Cemilan ini, Bisa Dikonsumsi Sebelum Tidur
Ridwan Kamil mengatakan, penanganan korban gempa di Cianjur dilakukan di tiga rumah sakit, yakni RS Sayang Cianjur, RS Cimacan, dan RS Bhayangkara Polri di Cianjur.
Namun, menurut dia, upaya penanganan juga dilakukan di rumah sakit daerah lain seperti Sukabumi atau Bandung agar tidak berobat ke luar rumah.
Pasalnya, di RSUD Cianjur, para korban dirawat di tempat parkir dengan tenda-tenda untuk menunggu gempa.
“Di banyak tempat, karena cuaca gelap, api panas, akses terputus, diduga masih ada orang hilang dan terjebak yang jatuh, karena itu, kami perkirakan jumlah korban akan bertambah di beberapa titik. " ujar Ridwan Kamil.***