12 Provinsi Laporkan KLB Campak Termasuk 2 Wilayah Jabar, Kepala Dinkes Gelar Pertemuan

- 25 Januari 2023, 21:00 WIB
Ilustrasi campak.
Ilustrasi campak. /Pikiran Rakyat/Fian Afandi/

PR DEPOK - Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Nina Susana telah menggelar pertemuan dan sekaligus menjadi narasumber dalam upaya evaluasi penurunan stunting dan Kejadian Luar Biasa (KLB) campak yang melanda dua wilayah di Jawa Barat.

Pertemuan Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Jajaran se-Ciayumajakuning tersebut dilaksanakan di Kabupaten Cirebon pada Selasa, 24 Januari 2023 kemarin.

Sebagaimana kita ketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyebut ada 12 provinsi di Indonesia yang telah melaporkan adanya Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak.

Dilaporkan bahwa terdapat sebanyak 55 Kejadian Luar Biasa (KLB) di 34 kabupaten atau kota di 12 provinsi tersebut.

Baca Juga: Gawat! 2 Daerah Jabar Berstatus KLB Campak, Dinkes Lakukan Upaya Penanggulangan

Tercatat sebanyak 3.341 laporan kasus campak terjadi di 223 kabupaten atau kota di 31 provinsi selama tahun 2022. Mirisnya, angkanya meningkat hingga 32 kali lipat dibanding tahun 2021.

Kemenkes menyebutkan bahwa saat ini kasus Campak tak hanya menyerang usia anak dan balita saja, tetapi juga segala usia.

Kapan Disebut Kejadian Luar Biasa (KLB)?

Sebagai informasi, suatu daerah mengalami KLB apabila terdapat minimal 2 kasus Campak di daerah tersebut, yang sudah terkonfirmasi dengan pemeriksaan laboratorium dan kasus ini memiliki hubungan epidemiologi.

Dinas Kesehatan mengungkap bahwa lonjakan kasus ini terjadi ditengarai karena cakupan vaksinasi campak yang terus menurun. Selama 2 tahun berturut-turut, banyak anak Indonesia tidak rutin diimunisasi akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Kasusnya Meningkat di Tahun 2022, Kemenkes Imbau Masyarakat untuk Lebih Peka terhadap Gejala Campak

Hal itu terjadi karena adanya ketakutan untuk berinteraksi di luar dan bertemu orang lain yang terinfeksi virus Covid-19, selain itu memang ada pembatasan PPKM di 2 tahun terakhir.

Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak di Jawa Barat

Menurut data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, mengungkap bahwa Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak telah muncul di dua daerah Jawa Barat yakni Kabupaten Bogor dan juga Kabupaten Bandung Barat.

Berdasarkan data sementara, di Kabupaten Bandung Barat, KLB Campak terkonfirmasi berada di wilayah Desa Mekarjaya Kecamatan Cikalong Wetan dan Desa Sadangmekar Kecamatan Cisarua sebanyak 27 kasus tanpa ada kematian. Pada periode KLB minggu ke-37 hingga saat ini masih terus berlangsung pengawasan.

Baca Juga: Kasus Campak Melonjak, Kenali Gejala dan Pencegahan Penyakitnya Berikut Ini

Sedangkan untuk wilayah Kabupaten Bogor, KLB Campak terkonfirmasi berada di Desa Batok Kecamatan Tenjo Kabupaten Bogor dengan jumlah 18 kasus tanpa ada kematian. Periode KLB terjadi pada minggu ke-30 hingga saat ini masih berlangsung pengawasan.

Dalam pertemuan itu pula, Nina Susana berdiskusi juga dengan para jajarannya mengenai situasi imunisasi di Jawa Barat.

Dinas Kesehatan telah mengupayakan pencegahan dan perlindungan bagi anak-anak dari penyakit Campak.

Baca Juga: Imunisasi Campak, Rubella, hingga PCV Gratis Masih Tersedia, Simak Cara Daftarnya Lewat Aplikasi JAKI

Seperti kita ketahui bahwa, upaya pencegahan penyakit Campak adalah dengan melakukan vaksinasi. Saat ini telah tersedia vaksin untuk mencegah penyakit ini. Kombinasi Vaksin MMR adalah vaksin gabungan untuk campak, gondongan, dan campak Jerman.

Direkomendasikan agar Vaksinasi MMR diberikan sebanyak dua kali. Pertama, diberikan ketika anak berusia 12 hingga 15 bulan dan dosis vaksin MMR berikutnya diberikan saat anak berusia 4 hingga 6 tahun atau sebelum memasuki masa sekolah dasar.

Vaksin MMR memiliki fungsi yang cukup penting dalam mencegah campak dengan tingkat keefektifan mencapai 97 persen.***

Editor: Rahmi Nurfajriani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah