Aksi Nekat Dua Wanita di Cianjur, Begal Taksi Online untuk Atasi Kesulitan Ekonomi

- 22 Juli 2023, 17:22 WIB
Ilustrasi begal. Dua wanita di Cianjur nekat membegal taksi online untuk mengatasi kesulitan ekonomi, begini kronologinya.
Ilustrasi begal. Dua wanita di Cianjur nekat membegal taksi online untuk mengatasi kesulitan ekonomi, begini kronologinya. /Pexels/Kindel/

Baca Juga: Polandia Ingin Menginvasi Belarus, Ini Tanggapan Vladimir Putin

Akibat penolakan ini, kedua pelaku menyerang korban dengan menusuknya di beberapa bagian tubuhnya, menyebabkan korban menderita 10 luka tusukan. Meskipun dalam kondisi terluka, Geyflin Trise tetap berusaha mempertahankan kendaraannya dan berteriak meminta bantuan hingga akhirnya warga sekitar datang untuk menolong dan menangkap pelaku.

"Namun sang driver online ini tetap mempertahankan mobilnya sampai di satu titik, hingga akhirnya ada warga yang ada di situ sehingga berteriak minta tolong, warga menghubungi Polsek diamankanlah pelaku," katanya.

Kasus ini menimbulkan kecurigaan karena ada dugaan bahwa para pelaku merupakan pasangan sesama jenis. Hal ini didasarkan pada komunikasi antara mereka yang tampak mencurigakan.

Ketika ditanya oleh penyidik, mereka mengakui hubungan tersebut, namun juga menyatakan bahwa adanya sakit hati antara mereka, yang kemungkinan merupakan alasan mereka melakukan aksi kejahatan ini untuk melampiaskan perasaan negatif mereka terhadap pasangan sesama jenis mereka yang sebelumnya.

Baca Juga: Top Markotop! Ini 7 Rekomendasi Bakso Enak di Daerah Soreang, Kabupaten Bandung

"Pada saat penyidik menanyakan hubungan mereka, mereka pun membenarkan bahkan pelaku juga diduga sakit hati, terhadap pasangan sesama jenis yang sebelumnya sehingga ingin melampiaskan kepada orang lain," katanya.

Geyflin Trise sendiri menyatakan bahwa awalnya pelaku yang berpura-pura menjadi penumpang terlihat bersikap manis dan ramah. Namun, dalam hati ia merasa curiga. Saat ia menyatakan akan melakukan panggilan video dengan temannya, para pelaku langsung mengancamnya dengan menyodorkan sebilah sangkur ke leher Geyflin. Meskipun dalam keadaan terdesak, korban berhasil mempertahankan kendaraannya.

Setelah berhasil merebut senjata pelaku, Geyflin Trise melarikan diri dari mobil dan berteriak meminta pertolongan. Namun, para pelaku berusaha memutar balikkan fakta dengan menuduh Geyflin sebagai pembegal. Hanya setelah polisi tiba dan menyelidiki lebih lanjut, kebenaran pun terungkap bahwa Geyflin adalah korban dalam kejadian ini.

"Dari awal anaknya ngomong manis banget, ramah seperti itu, tapi saya juga sempat ada rasa curiga, saya juga sempat bilang mau video call sama temen pas saya dimatiin saya bilang mau bawa ke kantor polisi, saya langsung ditodong pakai sangkur di leher, dia bilang mati loh," katanya.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah