Beras di Bandung Surplus 15.273 Ton, Ini Kata Kepala DKPP Kota Bandung

- 26 September 2023, 15:34 WIB
DKPP Kota Bandung baru-baru ini mengumumkan bahwa ketersediaan beras mengalami surplus sebesar 15.273 ton.*
DKPP Kota Bandung baru-baru ini mengumumkan bahwa ketersediaan beras mengalami surplus sebesar 15.273 ton.* /Portal Bandung Timur/may nurohman/

PR DEPOK - Kota Bandung telah mencapai prestasi yang mengagumkan dalam hal ketahanan pangan. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung baru-baru ini mengumumkan bahwa ketersediaan beras di kota ini sangat aman hingga akhir tahun dan bahkan mengalami surplus sebesar 15.273 ton.

 

Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar, memberikan penjelasan yang menggembirakan ini dalam sebuah konferensi pers di Bandung.

Menurutnya, pasokan beras saat ini jauh melebihi kebutuhan warga Kota Bandung. Untuk memahami prestasi ini, mari kita lihat lebih dekat pada data yang diungkapkan oleh Gin Gin.

“Untuk pasokan beras, kalau secara persediaan kami surplus gitu ya, bahkan di cadangan beras yang di Bulog itu cukup sampai akhir tahun,” kata Kepala DKPP Kota Bandung Gin Gin Ginanjar, di Bandung, Selasa.

Baca Juga: Apakah Bansos PKH Tahap 3 2023 Masih Cair? Ini Tanggal Penyaluran, Cek Daftar Penerimanya Disini

Kebutuhan beras untuk penduduk Kota Bandung dalam setahun adalah sekitar 189.143 ton. Angka ini dihitung dengan memperhatikan tingkat konsumsi beras per kapita yang mencapai 77 kilogram per tahun.

Namun, ketika kita membandingkannya dengan perkiraan ketersediaan beras, kita melihat angka yang jauh lebih menggembirakan. Kota Bandung memiliki ketersediaan beras sekitar 204.416 ton, yang jauh melampaui kebutuhan penduduknya.

 

“Kemudian juga kalau untuk beras kan di pemerintah juga punya cadangan pangan pemerintah daerah (CPPD) berupa beras yang dikelola oleh kita,” kata dia lagi.

Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) dan Stok Beras

Baca Juga: Tifatul Sembiring Diduga Sindir PSI Tunjuk Kaesang Jadi Ketum: Kaya Arisan!

Selain surplus ini, Kota Bandung juga memiliki cadangan pangan pemerintah daerah (CPPD) sebesar 300 ton untuk komoditas beras. Hal ini merupakan tindakan preventif untuk mengantisipasi potensi kekurangan pangan yang mungkin terjadi.

Tindakan serupa juga dilakukan oleh pemerintah daerah dalam bentuk cadangan pangan pemerintah daerah (CPPD) berupa beras yang dikelola oleh pemerintah setempat. Ini adalah langkah bijak untuk memastikan ketahanan pangan yang berkelanjutan.

 

Langkah untuk Menekan Kenaikan Harga Beras

Meskipun ketersediaan beras sudah sangat melimpah, pihak berwenang di Kota Bandung juga proaktif dalam menghadapi situasi kenaikan harga beras.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Penjual Sate Padang di Tangerang, Bumbunya yang Kental Dijamin Lezat!

Pihak Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) sedang gencar dalam mengambil tindakan untuk menstabilkan harga beras.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Melalui program ini, beras disalurkan ke seluruh pasar, tidak hanya pasar tradisional tetapi juga pasar modern.

 

Hal ini bertujuan untuk menekan harga beras yang melambung tinggi dan memastikan bahwa masyarakat tetap dapat mengakses beras dengan harga yang terjangkau.

“Jadi kalau untuk ketersediaan cukup, bahkan sekarang kan untuk kondisi kenaikan harga, Bulog termasuk dengan Bapanas sedang menyebarkan beras SPHP hampir ke semua pasar tidak hanya pasar tradisional pasar modern juga,” katanya pula.

Baca Juga: Trio Manchester United Desak Jadon Sancho Minta Maaf ke Erik ten Hag, Siapa Saja?

Kesimpulan

Ketersedian beras di Kota Bandung yang surplus sebesar 15.273 ton adalah prestasi yang patut diapresiasi.

 

Hal ini tidak hanya mencerminkan upaya serius pemerintah setempat dalam mengamankan ketahanan pangan masyarakat, tetapi juga menunjukkan kesiapan mereka dalam menghadapi berbagai tantangan yang mungkin muncul dalam situasi harga beras yang fluktuatif.

Semoga prestasi ini dapat menjadi contoh yang menginspirasi bagi daerah-daerah lain di Indonesia dalam mengelola sumber daya pangan mereka dengan efisien dan efektif untuk kesejahteraan masyarakat.***

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah