Kontroversi Aksi Bersihkan Pantai oleh Pandawara Group: Dedikasi Lingkungan dan Persoalan Izin Desa

- 3 Oktober 2023, 17:03 WIB
Pandawara Group Ditolak Saat Akan Membersihkan Pantai Loji
Pandawara Group Ditolak Saat Akan Membersihkan Pantai Loji /

PR DEPOK - Kelima pemuda asal Bandung yang membentuk kelompok lingkungan yang dikenal dengan nama Pandawara Group telah melakukan upaya yang luar biasa dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Pandawara Group yang terdiri dari Muchamad Ikhsan, Gilang Rahma, Agung, M Rafly Pasya, dan Muhammad Rifqis adalah sosok inspiratif yang telah memimpin berbagai kegiatan membersihkan sampah di sekitar Jawa Barat, khususnya di Indonesia.

Dengan semangatnya yang menggebu, Pandawara Group telah mencapai kesuksesan yang membanggakan. Bahkan, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, memberikan apresiasi atas dedikasi mereka dalam membawa perubahan positif.

Baca Juga: RUU ASN Resmi Disahkan Hari Ini! Menpan RB: Tak Ada PHK Masal untuk Tenaga Honorer

Keberhasilan mereka dalam membersihkan beberapa pantai terkotor di Indonesia adalah bukti nyata dari komitmen mereka terhadap lingkungan.

Pantai Labuan di Banten, Pantai Bandar Lampung di Lampung, Pantai Cirebon di Jawa Barat, dan Pantai Selatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, adalah contoh pantai-pantai yang kini bersih berkat aksi tegas dari Pandawara Group. Namun, masih ada banyak pantai lain yang membutuhkan perhatian serius.

Pandawara Group tidak hanya berhenti pada kebersihan pemukiman penduduk, namun mereka juga memperhatikan kebersihan pantai.

Baca Juga: Enak Poll! 7 Rekomendasi Tempat Makan Mie Ayam di Karanganyar Murah Meriah Mulai Rp8.000an, Cek Alamatnya

Video yang diunggah di akun Instagram @pandawaragroup memperlihatkan mereka berdiri di pantai yang dipenuhi sampah. Mereka bahkan memasang patok bertuliskan "Selamat Datang di Pantai Terkotor No 4 di Indonesia" untuk menyoroti pentingnya masalah ini.

Namun, mereka sadar bahwa membersihkan pantai sebesar Pantai Selatan Kabupaten Sukabumi tidak bisa dilakukan hanya oleh lima orang. Oleh karena itu, mereka mengajak seluruh masyarakat untuk bergabung dalam aksi bersih sampah pantai ini.

Namun, terdapat penolakan dari Kepala Desa setempat terkait kegiatan membersihkan Pantai Loji.

Baca Juga: Nonton Drakor Twinkling Watermelon Episode 4: Berikut Spoiler, Jadwal Tayang, dan Link Nonton Sub Indo

Alasannya, mereka tidak mendapatkan izin dan melibatkan pemerintah desa terlebih dahulu. Meskipun demikian, aksi mereka mendapatkan dukungan luas dari masyarakat dan bahkan mendapat perhatian dari tokoh seperti mantan Menteri Perikanan dan Kelautan, Susi Pudjiastuti.

Selain masalah estetika dan dampak terhadap biota laut, masalah sampah di pantai ini juga berpotensi mempengaruhi status Geopark Ciletuh. Oleh karena itu, upaya Pandawara Group sangat penting dalam menjaga kelestarian lingkungan ini.

Komentar dari salah satu akun @rig**** memberikan wawasan yang berharga terkait situasi di Pantai Selatan Kabupaten Sukabumi.

Dia menyampaikan bahwa sampah yang terdapat di pantai tersebut tidak semata berasal dari lokal, tetapi juga merupakan sampah yang terbawa oleh arus laut. Pada musim tertentu, lonjakan sampah sangat signifikan.

Baca Juga: 6 Warung Gudeg Paling Enak di Purwokerto, Selalu Ramai Pengunjungnya!

Penyebab dari hal ini mungkin disebabkan oleh letak pantai yang langsung berhadapan dengan Samudra Hindia dan berada dalam teluk. Hal ini membuat pantai tersebut menjadi tempat di mana sampah-sampah yang terbawa arus laut mengendap ketika arus laut melemah.

Dia juga menyoroti dampak dari keberadaan sampah terhadap lingkungan dan biota laut di sekitar pantai ini. Selain itu, hal ini juga berpengaruh terhadap status Geopark Ciletuh, yang termasuk dalam kawasan geopark. Meskipun begitu, hingga saat ini, status Geopark tersebut masih dipertahankan.

Daerah pesisir di Sukabumi, terutama di sekitar Pelabuhan Ratu, memiliki potensi wisata bahari yang besar. Salah satu potensinya adalah produksi ikan sidat.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Taurus Besok, 4 Oktober 2023: Suasana Hati yang Lembut dan Pengertian Sedang Menyelimutimu

Namun, berdasarkan diskusi dengan para nelayan lokal, volume ekspor ikan sidat cenderung mengalami penurunan. Hal ini tidak disebabkan oleh berkurangnya minat pasar, tetapi mungkin dipengaruhi oleh kondisi biota penunjang kehidupan ikan sidat yang mengalami penurunan.

Pemuda di kawasan Pelabuhan Ratu juga terlibat dalam gerakan-gerakan terstruktur, termasuk sebagai relawan Geopark.

Mereka sangat peduli terhadap kelestarian biota laut di daerah tersebut. Namun, dukungan dari pihak lain juga sangat dibutuhkan untuk memastikan kelestarian dan kesehatan biota di sana tetap terjaga.***

Editor: Nur Annisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah