Network
PR DEPOK - Dinkes Kota Bandung tampaknya berusaha keras untuk memastikan warganya tetap waspada terhadap penyebaran cacar monyet atau Mpox. Mereka menekankan pentingnya menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai langkah preventif utama. Dalam menghadapi situasi serius ini, kreativitas pun diutamakan oleh Dinkes Kota Bandung dalam menyampaikan pesan pencegahan kepada masyarakat.
Dr. Ira Dewi Jani, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bandung, dengan tegas mengingatkan masyarakat tentang pentingnya Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai langkah utama dalam mencegah penyebaran cacar monyet.
Dalam pernyataannya di Bandung pada hari Rabu, beliau menekankan bahwa kita perlu menjaga jarak dari orang yang menunjukkan gejala mirip cacar monyet, mengingat bahwa penularannya terutama melalui lesi. Selain itu, dr. Ira juga menyoroti pentingnya kebiasaan mencuci tangan secara rutin sebagai langkah preventif yang sangat efektif.
“Pencegahannya, lagi-lagi dengan PHBS. Kita ga boleh dekat-dekat dengan orang yang bergejala mirip cacar monyet, soalnya penularan memang dari lesi dan rajin cuci tangan,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dr. Ira Dewi Jani di Bandung, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari ANTARA, pada Rabu, 1 November 2023.
Baca Juga: 6 Bakso di Pekalongan Paling Rekomen, Cita Rasanya Gak Bisa Diragukan!
Cacar monyet, penyakit yang disebabkan oleh virus dan dapat ditularkan antar manusia, memiliki risiko penularan melalui kontak dengan darah, cairan tubuh, atau lesi pada kulit yang sudah terpapar. Dr. Ira memberikan penjelasan lebih lanjut,
Dr. Ira memberikan penjelasan lebih lanjut, "Jadi kita jelaskan, jika seseorang mengalami demam, dan kemudian muncul pembesaran kelenjar getah bening serta benjolan di bawah leher, belakang kuping, atau ketiak yang mirip benjolan, sangat penting untuk segera mendapatkan bantuan medis di fasilitas kesehatan. Ini bisa menjadi tanda-tanda awal cacar monyet, dan deteksi dini sangat krusial untuk penanganan yang efektif."
