Jawa Barat Berpotensi Hujan Lebat, BNPB Ingatkan Masyarakat Sekitar Gunung Salak Waspada Longsor

- 27 September 2020, 11:46 WIB
Salah saru titik longsor di Gunung Salak
Salah saru titik longsor di Gunung Salak /BNPB

PR DEPOK - Memasuki musim penghujan, beberapa wilayah di Indonesia mulai terkena dampak.

Beberapa waktu lalu, DKI Jakarta dan Sukabumi terkena banjir akibat adanya hujan deras.

Hal tersebut membuat masyarakat diimbau untuk selalu waspada.

Baca Juga: Bos Yamaha: Valentino Rossi Masih Sangat Kompetitif

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menginformasikan peringatan dini cuaca dan mengimbau masyarakat agar waspada dan siaga, khususnya pada 26 dan 27 September 2020.

Prakiraan BMKG mengungkapkan bahwa wilayah Jawa Barat merupakan salah satu daerah dengan potensi hujan lebat yang diikuti dengan petir, kilat, dan angin kencang.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari RRI pada Minggu, 27 September 2020, BMKG menyebutkan bahwa potensi hujan masih bisa terjadi dengan disertai petir atau kilat dan angin kencang pada 28 September 2020.

Baca Juga: Berjanji Akan Tangani Masalah Besar di AS, Joe Biden Pimpin Suara Terbanyak Nasional

Lebih lanjut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menerima informasi terkait tanah longsor yang terjadi di Gunung Salak, Jawa Barat.

Longsor tersebut terjadi salah satunya karena dipicu oleh hujan yang sangat lebat dan diikuti dengan angin kencang pada Senin, 21 September 2020.

Doni Monardo, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat untuk mengingatkan masyarakat yang berada di bawah dan di sekitar kawasan Gunung Salak, Jawa Barat untuk berhati-hati terkait tanah longsor yang terjadi di Gunung Salak.

Baca Juga: Antisipasi Adanya Klaster Baru, Pemkot Surabaya Lakukan Tes Massal di Pesantren

"Jangan sampai terkena material longsor. Kalau ada yang berisiko, ambil langkah mengungsi selama musim hujan," kata Doni melalui pesan digital pada Sabtu, 26 September 2020.

Berdasarkan laporan Resort PTNW Gunung Salak 1, akibat curah hujan, debit air Sungai Cikedung meluap dan longsor di bibir sungai pada Kamis, 24 September 2020.

Wilayah yang dipantau yaitu di Desa Pasirjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Baca Juga: Demi Selingkuh, Pria Ini Bohongi Istri dan Keluarga, Mengaku Positif Covid-19 dan Berniat Bunuh Diri

Adapun identifikasi lapangan dilakukan hingga jalur Sungai Cikedung dari hulu atau puncak Salak 3 sampai hilir (Palalangon).

Selain itu, rusaknya jalur sungai juga menjadi pemicu terjadinya luapan Sungai Cikedung, seperti pendalaman dan pelebaran jalur sungai, juga kerusakan lain di bagian hilir.

Berdasarkan catatan perihal kerusakan yang teridentifikasi yaitu tertutupnya akses jalan dari Kampung Palalangon dan Kampung Loji.

Baca Juga: Peneliti Jepang: Face Shield Kurang Efektif Cegah Penularan Covid-19

Selain itu, terdapat pula longsor di tiga wilayah yang menimpa rumah warga, mushola, serta jembatan penghubung Palalangan dan Loji.

Menurut hasil survei hulu Sungai Cikedung dan Cisereh di puncak Gunung Salak 3, terjadinya longsoran di sepanjang bibir hulu sungai diakibatkan oleh hujan deras yang turun pada Senin lalu.

Diketahui, pada pemantauan Tim Resort Salak-1 dan PSSEJ saat itu, mereka tidak menemukan adanya bekas penebangan liar.

Baca Juga: Mulai 2035, California Larang Kendaraan Roda 4 Berbahan Bakar Fosil Beroperasi

Bencana longsor tersebut terjadi murni karena fenomena alam yaitu kayu yang dibawa air sungai merupakan longsoran sepanjang aliran sungai.

Lalu, saat kejadian, tinggi air sungai di hulu atau Puncak Salak 3 cukup tinggi yang menyebabkan air terpecah di lokasi pesawahan dan ladang atau kebun masyarakat.

Sedangkan pada cuaca normal, aliran air sungai sangat kecil, dan akan sangat besar pada saat hujan deras atau ekstrem.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x