Ridwan Kamil Ungkap Alasan Berkantor di Depok hingga Upaya Bela Negara Guna Redam Covid-19

- 9 Oktober 2020, 18:27 WIB
Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil.*
Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil.* /ANTARA/
PR DEPOK - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil diwawancarai oleh Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro di Kantor Presiden Jakarta pada Jumat 9 Oktober 2020.
 
Dalam kesempatan tersebut mantan Wali Kota Bandung itu menilai bahwa dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang telah ada di tanah air sekira 7 bulan terakhir, kehadiran seorang pemimpin secara langsung di suatu daerah sangatlah penting, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.
 
"Hari ini Covid-19 tidak bisa dikendalikan modal handphone atau vidcon (video conference) saja. Memang ada hal teknis dan biasanya dalam suasana yang sedih, stres, kehadiran pemimpin itu penting," kata Ridwan Kamil.
 
Ridwan Kamil mengatakan bahwa dirinya merasa lebih dekat kala melakukan pemantauan secara langsung di tengah masyarakat.
 
 
"Warga itu banyak yang berterima kasih, banyak yang mendoakan, itulah kenapa kita harus imbang lah, kapan di ruangan, kapan di lapangan," tuturnya.
 
Untuk diketahui, alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) itu juga mengatakan bahwa dirinya kini berkantor di Kota Depok sejak Jumat, 2 Oktober 2020 lalu.
 
"Jabar itu kan penanggulangan Covid-nya terbagi tiga geografis ya karena berbeda-beda, tiap tipe demografis membutuhkan penanganan beda-beda," katanya.
 
Menurutnya, geografis pertama adalah daerah sekitar DKI Jakarta yakni Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek), serta yang kedua yakni Ibu Kota Jawa Barat, sekitarnya dan sisanya 27 kabupaten atau kota.
 
Untuk diketahui pilihannya untuk berdinas di Kota Depok yakni berdasar data 75 persen kasus Covid-19 di Jawa Barat datang dari wilayah Bodebek. Terlebih Kota Belimbing tersebut akan melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
 
 
Ridwan Kamil juga ingin memastikan dapat berkontsentrasi penuh dalam penanganan Covid-19 di Kota Depok, serta memastikan bahwa gelaran Pilkada lancar, tidak ada pelanggaran protokol kesehatan guna mencegah klaster baru.
 
"Di Depok karena setiap hari 75 persen kasus Jawa Barat itu datangnya dari zona Bodebek. Kadang 70, kadang 73, kadang 75"
 
"Kedua, Depok lagi Pilkada. Saya ingin memastikan bisa penuh konsentrasi ngurusin yang 75 persen itu sambil memastikan pilkada lancar, tidak ada pelanggaran protokol, naudzubillah istilahnya jangan sampai ada klaster baru," ujarnya.
 
Selain itu, dikatakannya bahwa satu atau dua hari dalam setiap pekannya, dirinya melakukan konsolidasi.
 
"Contoh, di Depok kan tingkat hunian rumah sakit tinggi, kita koordinasi dengan pemerintah pusat, provinsi kasih 40 ruangan ICU tambahan. Hal-hal itu memang harus kita koordinasikan," tuturnya.
 
Dalam kesempatan yang sama, Ridwan Kamil menilai bahwa Covid-19 dapat dimenangkan hanya saat masyarakat dapat bekerja sama dengan pemerintah.
 
"Makanya saya ibaratnya gini, Covid-19 itu ibarat perang. Coba bayangkan kita lagi perang, kalau lagi perang, siapakah yang harus turun? Ya semua orang. Kalau dulu kita perang konvensional, tentara di depan, sekarang kan dokter, tenaga kesehatan"
 
"Kalau lagi perang, yang punya harta menyumbang harta. Sekarang juga sama. Ayo dukung menyumbang APD, menyumbang masker," tuturnya.
 
Ia menilai hal yang tidak kalah penting adalah inovasi, yakni seperti inovasi vaksin, obat, hingga menjadi relawan.
 
"Terakhir yang tidak bela negara dengan harta, ilmu, dan tenaga, bela negaranya jangan jadi korban gitu. Caranya jauhi kerumunan, plus 3M: pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, semua harus turun. Sebagai pemimpin aura saya harus optimistis. Namanya jenderal kan harus tetap semangat memimpin," ujar mantan Wali Kota Bandung itu.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x