Selama Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Sinovac, Ridwan Kamil Tak Alami Keluhan

- 10 Oktober 2020, 13:07 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dalam wawancara bersama Juru Bicara Penanganan Covid-19 dr Reisa Brotoasmoro.*
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dalam wawancara bersama Juru Bicara Penanganan Covid-19 dr Reisa Brotoasmoro.* /Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr./

Gubernur Jawa Barat, M Ridwan Kamil adalah salah satu yang turut serta menjadi relawan dalam uji coba vaksin Covid-19 ini.

Pria yang akrab dipanggil Kang Emil tersebut mengungkapkan bahwa uji klinis vaksin Covid-19 tersebut telah melalui tiga tahap fase uji klinis beberapa waktu lalu serta disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.

"Tahap satu vaksin disuntikkan pada relawan yang jumlahnya dibawah 100 orang. Tahap dua, disuntikkan pada relawan dengan jumlah antara 100 hingga 1000 orang. Serta tahap tiga untuk relawan di atas 1000 orang, tepatnya 1.620 relawan ," kata Ridwan Kamil dalam wawancara yang dilakukan oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr Reisa Brotoasmoro, disiarkan di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat 9 Oktober 2020.

Terdapat syarat yang harus dilakukan dalam proses uji coba vaksin Covid-19, yaitu relawan harus datang hingga 5 kali kunjungan.

Baca Juga: Buka-bukaan Dalang Dibalik Demo Tolak UU Cipta Kerja, Dewi Tanjung: SBY, Uuoppps Nyai Keceplosan

Pertama, melakukan tes PCR, rapid test dan tes sejenisnya untuk pengkondisian. Kunjungan kedua yaitu nenerima suntikan vaksin tahap satu.

Kunjungan ketiga disuntikkan tahap kedua. Lalu, kunjungan keempat dan kelima diambil darah untuk mengecek reaksi dari vaksin yang telah disuntikkan.

"Apakah setelah disuntik vaksin, di dalam tubuh saya ini antibodi berlimpah atau tidak. Nah, kalau berlimpahnya sampai 90 persen, berarti badan saya siap melawan virus Covid-19 yang akan menyerang tubuh saya. Pengambilan darah kedua akan dilakukan Desember 2020 dan untuk melihat hasilnya," ucap Ridwan Kamil, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari laman BNPB, pada Sabtu 10 Oktober 2020.

Ia juga menambahkan, apabila hasil uji darah Desember nanti berhasil, maka produksi vaksin secara massal baru dapat dimulai hingga dilanjutkan dengan vaksinasi massal.

Baca Juga: Yunarto Wijaya Sindir Anies Baswedan: Bingung Ada Kepala Daerah gak Marah Assetnya Dirusak

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah