Galakkan Protokol Kesehatan Ketat, KPU Depok Nyatakan Siap Gelar Pilkada Serentak 2020

26 November 2020, 17:45 WIB
Ketua KPU Kota Depok, Nana Shobarna. /Antara/Feru Lantara./

PR DEPOK - KPU Kota Depok, Jawa Barat, menyatakan siap menjalankan pelaksanaan Pilkada Depok yang direncanakan berlangsung pada 9 Desember 2020.

Penyelenggaraan tersebut akan dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Hal ini agar tidak terjadi klaster Covid-19 di pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

Ketua KPU Kota Depok Nana Shobarna menyampaikannya di Depok, Kamis, 26 November 2020.

Baca Juga: Sempat Hilang Saat Penangkapan Edhy Prabowo, Stafsus Menteri KKP Akhirnya Serahkan Diri ke KPK

"Sejumlah tata cara baru dalam pencoblosan sudah disiapkan dan juga sudah dilakukan simulasi agar benar-benar semua penyelenggara sudah siap," ujar Nana.

Nana menjelaskan para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) akan dilakukan rapid test atau tes cepat terlebih dahulu sebelum bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Bahkan kata Nana pihaknya menyiapkan satu bilik khusus bagi pemilih yang ketika dicek suhu tubuhnya 37,3 derajat Celsius ke atas.

Baca Juga: Kerumunan di Megamendung Tak Berizin, Satgas Kab Bogor Ditugaskan Buat Surat Laporan ke Polisi

"Dalam pelaksanaannya nanti di TPS, ada satu bilik khusus bagi pemilih yang ketika dicek suhu tubuhnya 37,3 derajat Celsius ke atas," ucap Nana.

Nana mengatakan bahwa penempatannya pun tidak di dalam lokasi TPS, tetapi di samping kanan pojok pintu masuk TPS. Bilik khusus ini untuk mengantisipasi pencegahan dan penularan wabah Covid-19.

"Jadi, bagi pemilih yang suhunya 37,3 ke atas tersebut tidak masuk ke dalam lokasi TPS," ujar Nana, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Oleh karena itu, kata Nana Shobarna masyarakat tidak perlu khawatir datang ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk menyalurkan hak suaranya pada Pilkada, 9 Desember 2020, karena penyelenggara menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah penularan Covid-19.

Baca Juga: Lindungi Saksi Kasus Korupsi Ekspor Benih Lobster KKP, KPK Berkoordinasi dengan LPSK

"Pilkada kali ini memang penuh tantangan karena dilakukan di tengah pandemi Covid-19. Namun, kami telah mengantisipasinya dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat," ujarnya.

Nana mengajak warga Depok yang sudah mempunyai hak pilih untuk datang ke TPS menyalurkan hak pilihnya pada 9 Desember 2020 dan tidak golput.

KPU Kota Depok berkomitmen untuk terus memberikan pemahaman serta tahapan pilkada kepada masyarakat, terutama pemilih pemula yang baru pertama kali mencoblos. Selain menyampaikan tata cara pencoblosan, KPU Kota Depok juga menyampaikan penerapan protokol kesehatan dalam pemilihan nanti.

Baca Juga: Terlibat dalam 2 Proyek Besar, Menhub Apresiasi Jepang Komitmen Atasi Masalah Transportasi ASEAN

Nana mengatakan pihaknya akan menerapkan hal baru dalam melakukan pencoblosan di TPS dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat agar masyarakat terhindar dari penularan Covid-19.

"Pada saat pencoblosan nanti kami akan menerapkan hal baru yang berbeda dengan tata cara pencoblosan sebelumnya, tentunya dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat," kata Nana.

Sebelum pencoblosan, kata Nana, semua lokasi TPS disemprot disinfektan terlebih dahulu untuk memastikan benar-benar bersih, serta jumlah pemilih di TPS juga dibatasi hanya 500 orang dari sebelumnya yang mencapai 800 orang.

Baca Juga: Diduga Terlibat Prostitusi Online, Artis ST dan MA Diciduk Polisi di Hotel Bintang 5

KPU juga akan melakukan pengaturan jadwal kedatangan pemilih ke TPS. Nanti pada jadwal pencoblosan, misalnya, keluarga A pukul 8.00-9.00 WIB, keluarga B pukul 9.00-10.00 WIB, dan seterusnya supaya tidak ada kerumunan.

"Seusai melakukan pencoblosan pemilih juga harus segera meninggalkan TPS, tidak boleh lagi berkumpul supaya tak ada kerumunan," kata dia menambahkan.

Nana menjelaskan, sebelum mencoblos, pemilih diberikan sarung tangan sekali pakai untuk menghindari Covid-19, dan setelah melakukan pencoblosan maka tinta yang biasanya dicelup kini tidak lagi tetapi dilakukan penetesan kepada pemilih usai mencoblos.

"Kami tentu berusaha semaksimal mungkin untuk menghindari adanya klaster Covid-19 pada pilkada saat hari pencoblosan 9 Desember 2020," ujar Nana.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler