Setelah Dua Warganya Positif, Pemkot Depok Tegaskan Pasien Suspect Corona Bisa Gunakan BPJS

3 Maret 2020, 11:06 WIB
DIREKTUR Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok, dr. Devi Maryori saat ditemui Pikiranrakyat-depok.com di Balaikota pada Senin, 2 Maret 2020. /AMIR FAISOL/PR

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memastikan semua pasien suspect corona dapat menggunakan kartu BPJS untuk menutupi biaya pengobatan di rumah sakit umum daerah (RSUD) yang memang bekerja sama dengan BPJS.

Demikian disampaikan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok, dr. Devi Maryori saat ditemui Pikiranrakyat-depok.com di Balaikota pada Senin, 2 Maret 2020.

"Biaya kalau ada BPJS bisa menggunakan BPJS. Karena ini bencana sosial bisa dikoordinasikan dengan Dinas Sosial. (Pasien Suspect Corona) harus ditangani. Kita koordinasikan," kata dr. Devi.

Baca Juga: Simak Syarat dan Cara Pendaftaran KIP Kuliah Jalur SNMPTN 2020 yang Sudah Dimulai Kemarin 

dr. Devi menyampaikan selain memfasilitasi dari sisi pembiayaan, RSUD akan berupaya untuk menyediakan fasilitas khusus bagi pasien suspect corona.

Memang saat ini RSUD belum memiliki ruang isolasi khusus yang disediakan untuk pasien suspect corona namun demikian pihak RSUD memastikan penanganan bagi pasien akan tetap dilakukan sesuai protokol kesehatan yang sudah ditetapkan Kementerian Kesehatan.

RSUD akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk mengirimkan sampel jika ada pasien suspect corona ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) di Kementerian Kesehatan di Jakarta.

Sementara itu pasien juga tetap harus menjalani masa inkubasi selama 14 hari sesuai protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh WHO dan Kementerian Kesehatan.

Baca Juga: Turunkan Pemain Muda, Arsenal Melaju ke Babak Perempat Final Piala FA 

"Dinkes dan Balitbangkes mengambil sampel darahnya (pasien suspect corona). Kalau negatif kita akan observsi selama 14 hari," katanya.

dr. Devi menjelaskan saat ini RSUD memang belum memiliki alat screening khusus untuk memantau semua pasien yang dilarikan ke RSUD.

Namun pihaknya akan bergerak cepat bilamana ada pasien suspect corona dan segera menyediakan ruangan khusus isolasi. Hal ini sejalan dengan penetapan RSUD yang diminta menjadi rumah sakit rujukan pertama bagi pasien suspect corona.

Bagi pasien yang mengalami gejala seperti batuk, demam, dan sesak nafas akan dilakukan uji laboratorium.

Baca Juga: Telah Ditetapkan Siaga 1, Ridwan Kamil: Jabar Bentuk Crisis Centre Virus Corona 

"Yang jelas kalau positif pasti akan dirujuk ke rumah sakit pusat infeksi dan dua pasien (positif terkonfirmasi corona) sudah dirawat di RSIP," tuturnya.

Dia menegaskan, RSUD akan selalu siap dan harus siap mengatasi pasien suspect corona. COVID-19 tidak ada bedanya dengan penyakit lain. Hanya saja memang penularannya sangat cepat.

Selain itu, kesiapan lainnya, dr. Devi mengklaim petugas kesehatan di RSUD sudah dibekali dengan deteksi dini terhadap pasien yang suspect corona.

"Intinya harus siap ini. (Covid-19) sama dengan penyakit lain. Cuma menularnya sangat cepat. Kita harus waspada terhadap pasien yang punya gejala atau bepergian ke daerah endemi. Kita harus curiga," ungkapnya.

Baca Juga: Virus Corona Menyebar di Indonesia, Anies Baswedan: Nomor Satu Keselamatan Warga 

Diketahui, dua warga Kota Depok yang berinisial NT (31) dan ibunya MD (64) telah terkonfirmasi Virus Corona atau COVID-19.

Saat ini, keduanya sudah dirujuk dan diisolasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta Utara sejak tanggal 29 Februari 2020.

Menanggapi informasi masuknya COVID-19, Wali Kota Depok, Mohammad Idris memastikan pihaknya sudah memberikan surat edaran kepada seluruh rumah sakit dan puskesmas untuk meningkatkan koordinasi bila ada pasien yang diduga suspect corona.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler